JAKARTA, GRESNEWS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) banyak daerah mengalami pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Seperti Makassar misalnya pertumbuhan ekonominya  lebih tinggi dari Tiongkok.

Ia mengatakan kemajuan Indonesia di abad 21, tidak bisa hanya berpusat di Jakarta. Menurutnya Indonesia hanya akan maju secara nyata apabila segala potensi dan peluang yang ada di seluruh propinsi, kabupaten, kota dan desa di Indonesia dapat dibangun bersama secara produktif. SBY mengatakan tak hanya Makasar yang pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari Tiongkok, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga berhasil memangkas angka kemiskinan dari 20 persen menjadi 9 persen hanya dalam waktu 3 tahun.

Kemudian,  SBY menambahkan wilayah Bandung berambisi membangun Silicon Valley Indonesia. Lalu Maluku berikhtiar menjadi lumbung perikanan nasional dan Surabaya diakui sebagai salah satu kota percontohan. SBY mengatakan untuk mempercepat pembangunan antar wilayah, pemerintah telah memulai pembangunan enam koridor ekonomi yang diharapkan dapat menstimulasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah dan klaster-klaster industri di masing-masing koridor, dengan menggali potensi dan keunggulan daerah.

Presiden menuturkan sejak pemerintah mencanangkan MP3EI pada tahun  2011, telah terealisasi lebih dari 382 proyek, yang terdiri dari 208 proyek infrastruktur dan 174 proyek sektor riil, dengan nilai tak kurang dari Rp854 triliun. Dikatakan SBY hal yang paling menggembirakan adalah mayoritas percepatan pembangunan infrastruktur dan sektor riil terjadi di luar Jawa dengan total nilai proyek sebesar Rp544 triliun. Hal itu dibuktikan dengan banyak berdiri bandar udara yang megah dan modern di Makassar, Balikpapan, Medan, Bali dan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Selain itu melihat jalan tol atas laut di Bali, jalur kereta api baru bandara ke pusat kota Medan atau Kelok Sembilan di Sumatera Barat.  "Hal itu semuanya makin memacu kegiatan ekonomi masyarakat," kata SBY dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (15/8).

Kendati demikian, SBY mengaku masih banyak tantangan infrastruktur kedepan. Diakuinya  masih banyak proyek-proyek infrastruktur yang lama terhambat dalam pelaksanaannya, bahkan terhenti baik karena alasan politik, birokrasi dan logistik. Ini tetap merupakan pekerjaan rumah besar pemerintah karena tidak mungkin Indonesia menjadi raksasa ekonomi Asia tanpa infrastruktur yang makin lengkap, berkualitas dan modern. "Dengan MP3EI, kita berharap akan lebih banyak lagi muncul pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan infrastruktur baru di seluruh Indonesia," kata SBY.

BACA JUGA: