JAKARTA, GRESNEWS.COM - Otoritas Bandara Soekarno Hatta akan memberlakukan pengalihan pintu M1 menuju ke jalan Perimeter Utara dan jalan Perimeter yang terletak di sisi bandara udara. Pengalihan rute tersebut karena rencana pembangunan rel kereta api listrik dan pembangunan stasiun kereta di dalam bandara.

Jalan perimeter utara dan jalan perimeter selatan yang dibangun PT Angkasa Pura II memiliki panjang 6,5 kilometer (km) dan lebar 6,5 meter (m). Kedua jalan tersebut masuk dalam kategori restricted public area (RPA), dimana bus dan truk tidak bisa melintas. Pada pintu masuk kedua jalan tersebut akan dipasang portal setinggi 2,8 meter.

Senior General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta, Bram Bharoto mengatakan dengan adanya pengalihan akses M1 Bandara Soekarno Hatta pihaknya akan melakukan sosialiasi ke berbagai media, pemasangan bilboard dan brosur kepada pengguna jalan. Pengalihan tersebut dikarenakan pembangunan fisik kereta bandara yang dimulai awal Januari hingga 10 bulan ke depan dengan investasi sebesar Rp170 miliar.

"Pengalihan akses tersebut sudah berkoordinasi dengan Bakorlantas, Dishub Kota Tangerang dan PT KAI dan instansi yang terkait," kata Bram di Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero), Cengkareng, Banten, Jumat (20/12).

Bram mengatakan Pintu M1 ditutup secara permanen karena nantinya KRL akan masuk melalui akses tersebut. Menurutnya dengan adanya pengalihan rute tersebut , calon penumpang pesawat atau penjemput yang ingin ke Bandara Soekarno Hatta dari arah Tangerang bisa melalui Jalan Perimeter Selatan Bandara dengan rute Jalan Surya Darma - Jalan Perimeter Selatan - Jalan Husein Sastranegara - Jalan P1 Bandara.

Kemudian, Bram menuturkan jika calon penumpang pesawat atau penjemput dari arah Bandara Soekarno Hatta untuk ke Tangerang dapat melalui Jalan P2 Bandara - Jalan Perimeter Utara - Jalan Surya Darma.

Sedangkan bagi pelintas yang ingin ke Jakarta dari Tangerang bisa melalui Jalan Surya Darma atau Jalan Daan Mogot - Jalan Pembangunan III - Jalan Juanda - Jalan Garuda - Jalan Halim Perdana Kusuma - Jalan Husein Sastranegara - Jalan Tol Sedyatmo.

Sebaliknya pelintas yang ingin ke Tangerang dari Jakarta melalui Tol Sedyatmo - exit tol Rawa Bokor - Jalan Husein Sastranegara - Jalan Halim Perdanakusuma - Jalan Garuda - Jalan Juanda - Jalan Pembangunan. III - Jalan Surya Darma atau Jalan Daan Mogot.

"Prosentase masyarakat menuju Jakarta lebih besar ketimbang ke Bandara. Sekitar 60 persen menuju Jakarta, 40 persen ke Bandara," kata Bram.

Ia mengklaim masyarakat dapat menerima terkait rencana pengalihan akses M1. Akan tetapi pihak masyarakat mempermasalahkan pengalihan akses M1 karena area M1 merupakan area mata pencaharian masyarakat sebagai tukang ojek.

Menurutnya masyarakat tidak tahu terkait jalan akses M1 akan ditutup secara permanen, terlebih lagi jika masyarakat masih tetap mencari pencaharian sebagai tukang ojek akan sangat membahayakan keselamatan. Bram pun mengakui penutupan akses M1 tersebut mengganggu perekonomian masyarakat sekitar.

Untuk itu , Bram berjanji jika akibat dari penutupan akses M1 tukang ojek mengalami kerugian maka akan mempekerjakan tukang ojek sebagai cleaning service atau satpam di Bandara Soekarno Hatta.

"Kita ingin masyarakat berkembang dan bandara pun juga ikut berkembang," kata Bram.

Bram menuturkan jalur kereta api yang dibangun adalah dari Stasiun Batu Ceper ke stasiun yang terletak di dalam Bandara Soekarno Hatta. Adapun dari Stasiun Batu Ceper sudah ada jalur kereta eksisting ke Stasiun Kalideres - Stasiun Rawa Buaya - Stasiun Kembangan - Stasiun Pesing - Stasiun Grogol - Stasiun Tanah Abang -Stasiun Sudirman - Stasiun Manggarai.

Sementara itu , Kapolres Bandara Soekarno Hatta, CH Patoppoi sangat mendukung penuh pengalihan akses M1 Bandara Soekarno Hatta karena dalam rangka pengembangan Bandara Soekarno Hatta. Untuk itu agar dalam pengalihan akses dapat berjalan lancar akan melakukan uji coba pada 23 Desember 2013.

Patoppoi menjelaskan  uji coba akan dilakukan oleh Polresta Tangerang, Polres Tangerang, Dinas Perhubungan. Hal itu dilakukan agar dapat mengetahui kondisi pada pelaksanaan pengalihan akses tersebut.

Selain itu, dia menambahkan hasil evaluasi tersebut nantinya dapat disimpulkan apakah tanggal 26 Desember dapat dilaksanakan pengalihan akses tersebut atau tidak. Sehingga uji coba tersebut diharapkan bisa dijadikan batu loncatan agar pada pelaksanaan pengalihan akses pintu M1  dapat berjalan lancar.

"Jadi uji coba itu bisa dievaluasi siap atau tidak pengalihan akses pada tanggal 26 itu," kata Patoppoi.

Pada Juli 2011, pemerintah telah memberi tugas kepada PT Kereta Api Indonesia untuk membangun kereta api yang menghubungkan Stasiun Manggarai ke Bandaradengan biaya Rp2.25 triliun (US$ 250 juta). Jalur sepanjang 7 km akan dibangun untuk menghubungkan stasiun kereta komuter di Tangerang dan bandara selain untuk mempercepat kinerja kereta api. Jalur tunggal yang ada di komuter antara Manggarai dan Tanah Tinggi akan diperluas menjadi 2 jalur.

Jalur tersebut akan menghubungkan stasiun Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Grogol, Bojong Indah, Kalideres, Tanah Tinggi dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pemerintah juga menawarkan jalur ekspress sepanjang 33 KM antara Stasiun Manggarai dan bandara melalui Angke dan Pluit kepada investor sebagai Public Private Partnership (PPP). Pada Maret 2012, pemerintah memutuskan untuk mempercepat pembangunan kereta api komuter jalur ganda. Sekarang PT KAI sedang mempelajari titik masuk di bandara, ketika kereta akan memasuki bagian belakang bandara melalui gerbang M1 atau berjalan berdampingan dengan koridor Jakarta Outer Ring Road sebelum memasuki bandara.

BACA JUGA: