JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengingatkan, terdapat dua kelompok yang rawan penularan penyakit HIV/AIDS dan memerlukan perhatian khusus, yaitu perempuan dan anak.

"Jalur transmisi kepada mereka harus kita waspadai dan harus kita putus," kata Boediono saat menghadiri peringatan puncak Hari AIDS Sedunia tahun 2012 di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Selasa (11/12), seperti dilansir setgab.go.id

Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara yang termasuk pada taraf yang disebut "epidemi terkonsentrasi", artinya Indonesia mempunyai tingkat prevalensi lebih dari 5% dalam kelompok populasi risiko tinggi.

Kelompok ini menurut definisi termasuk pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik dan mereka yang menjalankan hubungan seksual sesama jenis.

Dijelaskan, sejak kasus HIV/AIDS pertama terdeteksi di negeri ini pada tahun 1987, kasus HIV-AIDS meningkat sangat cepat. Pada akhir Juni 2012 terdapat 118.865 kasus, yang terdiri dari 86.762 kasus HIV dan 32.103 kasus AIDS, dengan rasio penderita laki-laki dan perempuan 2,41 dibanding 1.

"Tapi ada satu hal yang perlu kita mengerti mengenai statistik ini. Jumlah yang tercatat itu hanya puncak dari gunung es yang sebenarnya tidak kita ketahui besarnya. Kasus HIV-AIDS kita jumpai di berbagai daerah. Terdapat 12 propinsi yang memiliki jumlah kasus HIV-AIDS terbesar, yaitu DKI Jakarta, Papua, Papua Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Riau dan DI Yogyakarta," katanya.

Dia menambahkan, HIV-AIDS adalah penyakit yang bisa mengenai siapa saja termasuk bahkan keluarga kita sendiri, apabila tidak ada langkah-langkah yang konsisten dan sistematis dari kita semua untuk menanganinya. Karena itu, Wapres meminta pimpinan pemerintah daerah, propinsi dan kabupaten/kota, terutama kepada 12 besar tersebut untuk memberikan perhatian khusus dan menyisihkan anggaran dan tenaga lebih banyak lagi untuk menangani masalah HIV-AIDS di daerah masing-masing.  

Selain itu, Wapres mengajak dunia usaha di semua daerah untuk memasukkan program pencegahan dan pemberantasan HIV-AIDS ke dalam daftar CSR mereka. Peran kelompok masyarakat, termasuk mahasiswa, pemuda juga sangat krusial sebagai ujung tombak di lapangan.

BACA JUGA: