JAKARTA - Anggota Tim Advokasi Komisi Penanggulangan HIV/AIDS DKI Jakarta, Christina, mengatakan sejak Januari hingga 21 September 2012 tercatat angka penderita HIV/AIDS mencapai 649 kasus baru dengan jumlah kumulatif sebanyak 6.299 kasus dan dari kasus tersebut, 168 korbannya meninggal dunia.

Menurutnya, HIV/AIDS menimpa orang pada hampir semua jenis pekerjaan, misalnya tenaga non profesional atau karyawan swasta 147 kasus, ibu rumah tangga 107 kasus, siswa atau mahasiswa sebanyak 13 kasus, narapidana 43 kasus, PNS 12, PSK 11 kasus dan sebagainya. Namun ia enggan menyebutkan PNS yang terkena HIV/AIDS itu berdinas di provinsi mana atau kementerian apa.

Ia menyebut, dalam catatan Komisi Perlindungan HIV/AIDS DKI Jakarta, pada tahun 2008, angka penderita HIV/AIDS baru 369 kasus. Sedangkan jumlah kumulatifnya sebanyak 2.405 kasus. Dari kasus ini sebanyak 70 kasus di antaranya meninggal dunia. Kemudian pada tahun 2009 sebanyak 603 kasus baru dan jumlah kumulatif sebanyak 3.008 kasus. Dari jumlah ini 175 kasus meninggal dunia.

Selanjutnya pada tahun 2010, jumlah kasus baru sebanyak 1.310 kasus dengan angka kumulatif sebanyak 4.318 kasus dan angka kematian sebanyak 280 kasus. Tahun 2011, kasus baru sebanyak 1.331 dan angka kumulatif sebanyak 5.650 kasus dan angka kematian sebanyak 234 kasus. Sedangkan tahun 2012, kasus baru sebanyak 649 kasus, dengan angka kumulatif sebanyak 6.299 kasus dan angka kematian 168 kasus.

"Masih tingginya kasus HIV/AIDS di DKI ini disebabkan banyak faktor. Seperti pada tahun 2012 ini, ada 649 kasus HIV/AIDS yang tercatat. Faktornya adalah karena homoseksual sebanyak 32, heteroseksual 357 kasus, biseksual 9 kasus, perinatal 1 kasus. Kemudian transufusi darah atau cangkok organ atau produk darah sebanyak 6 kasus dan  penggunaan jarum suntik narkoba sebanyak 244 kasus," ujar Christina, seperti dikutip beritajakarta.com, Kamis (6/12).

BACA JUGA: