JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan Ujian Nasional (UN) computer based test (CBT) lebih awal dibandingkan paper test. CBT rencananya akan mulai diterapkan pada beberapa sekolah yang sudah menyatakan kesediaannya. Diharapkan pelaksanaan CBT dapat menggantikan paper test secara keseluruhan, sehingga potensi kecurangan UN paper test selama ini bisa ditekan.

Uji coba ini belum dilakukan ke seluruh sekolah di Indonesia, mayoritas masih menggunakan paper test untuk melaksanakan UN. CBT merupakan terobosan Kemendikbud dalam melakukan UN secara elektronik. "Dimana ke depannya sekolah dapat menentukan waktu ujian tersendiri dan tak perlu kehabisan soal ujian," kata Mendikbud Anies Baswedan di Perpustakaan Kemendikbud, Gedung A, Senayan, Rabu (25/2).

Paper test pun tidak memungkinkan penggunaan kertas secara berulang, sehingga penggunaannya menyumbang atas keborosan penggunaan kertas. Selain itu, dengan dilakukan secara serempak, menyelenggarakan paper test di Indonesia yang begitu luas wilayahnya mempunyai tantangan besar atas potensi kecurangan.

CBT, membuat potensi tersebut diperkecil dengan memberikan bahan ujian melalui media elektronik ke sekolah. "Walaupun potensi kecurangan di Indonesia selalu besar kami ingatkan jangan curang lagi masa depan," katanya.

Untuk itu, kini sistem pencegahan kecurangan pun sedang dibicarakan secara khusus secara lengkap. "Target telah dicanangkan, kami akan umumkan sesudah mantap," katanya.

CBT rencananya akan dilakukan pada 458 sekolah di 27 provinsi Indonesia yang telah terverifikasi pada tanggal 7-15 April 2015. Sekolah-sekolah tersebut telah lolos verifikasi data terkait pemenuhan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. UN CBT akan dilaksanakan sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK)

Ratusan sekolah pilihan tersebut, diperoleh dari masukan direktorat-direktorat pembinaan dari SMP, SMA, dan SMK. Kemudian data dikirim ke provinsi untuk melakukan verifikasi. "Yang banyak SMA dan SMK, sedang SMP jumlahnya di bawah seratus," kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Nizam.

UNCBT, dimulai lebih awal pada 7 April 2015 dibanding UN paper test pada 13 April 2015. Dengan rasio jumlah komputer dan siswa itu 1:3, dan tiga shift pergantian waktu pengerjaan, yakni pagi, siang dan sore. Berdasarkan rasio jumlah komputer dan siswa hanya satu mata pelajaran akan diujikan setiap harinya.

"Akumulasi enam mata pelajaran berarti enam hari ujian berbeda dengan paper test yang mengujikan dua mata pelajaran sehari," katanya.

BACA JUGA: