JAKARTA, GRESNEWS.COM - Wacana untuk menghapuskan Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama kembali menguat. Komisi X DPR RI mengaku akan membawa wacana penghapusan ujian nasional ini ke dewan untuk dibahas.  

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Syamsul Bachri mengatakan pelaksanaan Ujian Nasinal (UN) baik tingkat SD maupun SMP dan  sederajat bukan untuk mencari kelulusan akhir sekolah bagi siswa. Melainkan sebagai langkah pemetaan guna mengetahui kualitas pendidikan.

Lulus atau tidaknya siswa setelah mengikuti UN tidak bisa dijadikan patokan kualitas pendidikan. Apalagi kualitas siswa antara Pulau Jawa dan provinsi lainnya berbeda. "Materi Ujian Nasional (UN) disamakan se-Indonesia sementara kualitas pendidikan antar satu daerah dengan daerah lainnya berbeda sehingga tentu persentase kelulusan lebih tinggi di daerah yang kualitasnya sudah bagus,” ungkap Syamsul disela-sela peninjauan pelaksanaan UN di SMPN 11 Kecamatan Landasan Ulin dan SMPN 1 Kota Banjarbaru, Banjarbaru Kaimantan Selatan, kemarin, seperti dikutip dpr.go.id.

Sehingga ia lebih sepakat untuk mewacanakan penghapusan Ujian Nasional  bagi murid SD dan siswa SMP dengan menyerahkan ujian ke daerah masing-masing sehingga materi soal ujian disesuaikan kualitas setempat. "Daerah melalui Dinas Pendidikan dan unsur terkait lainnya yang lebih berperan dalam menyusun soal-soal yang diujikan. Tentunya disesuaikan kualitas pendidikan sehingga seluruh siswa bisa menjawab soal,” jelasnya.

Penghapusan UN bagi siswa SD dan SMP itu, menurutnya,  juga sejalan dengan program nasional pemerintah yakni wajib belajar sembilan tahun sehingga seluruh peserta didik harus lulus dari sekolah hingga SMP.

Sementara itu Anggota Komisi X DPR Dedy Gumelar menanggapi  pelaksanaan UN tahun ini, ia menilai pelaksanaan sudah lebih bagus. Baik dari sisi naskah soal yang tidak terlambat maupun kualitas kertas yang juga lebih baik. "Hal ini jika dibading pelaksanaan UN tahun lau,” katanya.

Selain usulan penghapusan UN SD-SMP, Syamsul juga berpendapat, Ujian Nasional untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) pada tahun-tahun mendatang sebaiknya ditiadakan. "Peniadaan atau penghapusan UN SMP/MTs itu dimaksudkan untuk lebih menunjang dan menyukseskan program pendidikan sembilan tahun," ujarnya saat meninjau pelaksanaan UN SMP/MTs 2014, di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Sehingga Ia pun berjanji akan mengusulkan kepada pemerintah agar meniadakan sistem Ujian Nasional (UN) bagi pelajar SMP/MTs.

BACA JUGA: