JAKARTA, GRESNEWS.COM - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Gapensi Aji Suharsoyo berharap adanya sinergi diantara para pemangku industri kontraktor nasional dalam menyongsong pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang. Dia memohon kepada pemerintah dan pemangku kepentingan industri konstruksi nasional untuk bersama-sama mendiskusikan masalah dan hambatan domestik bagi kemajuan industri tersebut. "Sekaligus merumuskan agenda menyiapkan diri menyongsong diberlakukannya AEC 2015 dan WTO 2020," kata Aji Suharsoyo saat menyampaikan laporan pada pembukaan Munas Gapensi di Sanur, Bali, Senin (20/1), seperti dikutip situs setkab.go.id.

Aji menegaskan, Gapensi mendorong semua komponen dan industri konstruksi nasional menghasilkan paket kebijakan perkuatan industri konstruksi nasional agar mampu mewujudkan infrastruktur berkelanjutan. Caranya adalah melalui profesionalisme dan sinergi inter dan antar pemangku kepentingan industri konstruksi nasional sekaligus menyongsong diberlakukannya AEC pada akhir 2015.

Ia menyebutkan, ada 5-6 gugus rantai yang terlibat dalam pasok konstruksi seperti profesional insinyur dan arsitek, perusahaan konsultan, kontraktor, instalator, suplier, distributor, vendor, pabrikator dan penambang material alam untuk menghasilkan berbagai jenis bangunan gedung dan infrastruktur. "Industri konstruksi memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang berbagai sektor perekonomian lainnya," jelas Aji.

Pada kesempatan itu, Aji Suharsoyo juga menyampaikan keinginan agar poyek sampai senilai Rp 25 miliar dapat dibuat pengusaha daerah. Sementara untuk proyek di atasnya perlu diwajibkan menggandeng kontraktor lokal.

Gapensi memohon kepada pemerintah melalui Presiden agar secara politik konstruksi perlu dipandang menjadi sistem ekonomi meso yang berkontribusi besar pada pembentukan produk domestik bruto, pembentukan modal tetap, penyerapan tenaga kerja, dan pembentik lingkungan terrbangun. "Indonesia perlu segera memperkuat peraturan perundangan, memperkuat kerangka kebijakan dan kelembagaan sebagai basis strategi pengembangan industri konstruksi nasional," kata Aji.

Sebelumnya pada sambutannya dalam pembukaan Munas Gapensi di pagi hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta dunia jasa konstruksi tidak perlu mencemaskan masa depan. Ekonomi Indonesia kata Presiden SBY pada 15 tahun ke depan, makin berkembang. Sekarang saja, Indonesia sudah berada di 15 negara dengan ekonomi terbesar, dan pertumbuhannya nomor 2 setelah RRC. Sejak 1945 - 1965, lanjut Presiden, income perkapita US$ 1.100, namun dalam waktu 9 tahun terakhir income perkapita itu telah naik 3-4 kali lipat.

Kemudian, Presiden juga menyampaikan bahwa tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara yang memiliki GDP yang tinggi. Resesi ekonomi tahun 1998 telah membuat Indonesia makin kuat pada 10 tahun berikutnya dan hingga sekarang ini. "Kiprah dalam G-20 merupakan pengakuan dari negara lain untuk Indonesia," kata Presiden SBY menegaskan.

BACA JUGA: