JAKARTA, GRESNEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengimbau warga DKI Jakarta untuk tak ragu mengikuti program Outbreak Respon Imunization (ORI) untuk penyakit difteri. Sebab saat ini difteri di Jakarta telah berstatus kejadian luar biasa (KLB).

"Saya ingin mengimbau seluruh warga jangan ada keraguan ikut imunisasi difteri karena ini udah KLB. Udah kejadian luar biasa," kata Sandi, di Kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (10/12).

Sandi berharap pelaksanaan program yang diawali di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara tersebut lancar. Ia juga mengharapkan masyarakat ikut berpartisipasi untuk mensukseskan program yang bertujuan untuk menekan penyebaran wabah difteri tersebut. "Sehingga kita bisa halau bahaya dan ancaman penyakit difteri," ujar Sandi.

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan melaksanakan program Outbreak Respon Imunization (ORI) untuk wabah difteri, hari ini, Senin (11/12). Pencanangan program tersebut akan dilakukan di SMA N 33 Cengkareng, Jl Kamal Raya No. 54 Cengkareng, Jakarta Barat.

Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga akan melakukan imunisasi serentak untuk penanganan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Imunisasi itu akan dimulai serentak pada pekan depan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

"Kita imbau masyarakat untuk melaksanakan imunisasi dan KLB ini sebetulnya masih dalam tahap early warning belum sampai tahap wabah. Ini yang harus kita antisipasi jangan sampai mewabah, karena dengan kondisi seperti ini ya harus dilakukan respons Outbreak Response Immunization (ORI) itu harus dilakukan lagi," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi, Minggu (10/12).

Oscar menambahkan imunisasi difteri itu akan digelar mulai 11 Desember 2017 besok di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Tiga wilayah ini menjadi prioritas karena pertimbangan kepadatan penduduk sehingga penularannya lebih cepat.

"Tahap pertama 11 Desember di 3 tempat Banten, Jawa Barat, dan DKI, karena prioritas melihat kepadatan penduduk, tingkat penularan bisa terjadi lebih cepat. Bukan berarti yang lain tidak tapi yang lain akan dilakukan setelah 2018," jelas Oscar.

Oscar menegaskan imunisasi masih cara yang ampuh untuk menangani difteri. Dia mengibau masyarakat jangan ragu untuk mendatangi Posyandu, Puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan imunisasi tersebut.

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak. "Makanya kita harus cegah dengan imunisasi dulu nggak ada cara lain, harus lengkap, komplit dan tuntas. Datang ke Posyandu, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan gratis kok," kata Oscar.

Hingga November 2017, sudah ada 11 provinsi yang melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat difteri. Kemenkes mencatat sudah ada puluhan orang meninggal akibat difteri. "32 korban meninggal akibat difteri, tersebar (di berbagai daerah) dari Januari sampai November," ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Mohamad Subuh. (dtc/mag)

BACA JUGA: