Sejumlah Pengurus DPD I Partai Golkar melakukan pertemuan tertutup di rumah Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Pertemuan ini ditujukan untuk membahas rencana gelaran Munaslub Golkar dalam waktu dekat.

"Kami beberapa orang dipercayakan menemui dewan pembina. Setelah dewan pembina kami juga akan menjumpai dewan pakar dan dewan kehormatan," kata Ketua Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Ridwan Bae usai pertemuan di kediaman Ical di Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/12).

Menurut Ridwan, Ical mendukung usulan DPD I Golkar se-Indonesia untuk segera menggelar munaslub mencari pengganti ketua umum Setya Novanto. Ia menyebut Ical memberi sejumlah masukan terkait gelaran munaslub nanti.

"Setelah mendengar arahan, petunjuk dan pendapat-pendapatnya sungguh hampir tidak berbeda dari apa yang menjadi harapan kami. Dan bahkan lebih menusuk kami lagi bahwa harus mengutamakan kesatuan dan persatuan," ujar Ridwan.

Sementara itu, Ical juga menyebut ia senang atas keseuaian pendapat antara DPP dan DPD I Golkar soal munaslub. Ia pun meminta DPP Golkar segera menggelar rapat pleno penentuan munaslub.

"Kita berharap DPP dapat menggelar pleno untuk mengubah rapat pleno yang lama, keputusannya dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Ical.

Ia juga menyebut ada enam orang bakal calon ketua umum Golkar yang menemuinya, berbicara secara intensif berkomunikasi dengannya.

"Yang datang sama saya Pak Airlangga, Pak Idrus, Pak Azis, Pak Priyo Budi Santoso, Pak Wisnu Suhardono, dan kemudian Mbak Titiek kita ketemu dan bicara sedikit. Nah itu ada enam yang menyatakan maju sebagai ketua umum," kata Ical.

Ia juga menekankan kepada semua orang yang berniat menjadi ketua umum Partai Golkar untuk menjaga persatuan dan kesatuan internal partai. Menurutnya siapapun yang menjadi ketua umum harus merangkul semua pihak di dalam kepengurusan partai.

"Saya sudah sampaikan pada semua tidak ada winner takes all. Tidak kalau menang hanya kubu ini yang masuk kepengurusan, tidak boleh hanya kubu ini yang ada pada pimpinan badan-badan kelengkapan di DPR. Harus semua masuk, semua calon yang ada masuk, hingga bersatu dan tidak ada kubu-kubuan lagi dalam partai Golkar," ujarnya.

Sebagai informasi, sejumlah nama seperti Plt Ketua Umum Idrus Marham, ketua Korbid Ekonomi Golkar Airlangga Hartarto, anggota DPR Azis Syamsudin, hingga putri Presiden kedua RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyatakan siap maju sebagai caketum Golkar menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus dugaan korupsi e-KTP.

Sebelumnya, Ketua DPD I Jawa Barat Dedi Mulyadi mendesak DPP Golkar segera menggelar munaslub. DPD I memberi tenggat sebelum 16-17 Desember untuk pelaksanaan munaslub.

"Kita akan monitor terus dalam waktu yang tidak terlalu lama, ini kalau aspirasi kita. Ketika para DPD I telah melakukan pertemuan dan setuju 16-17 Desember (munaslub)," kata Dedi di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Rabu (6/12) kemarin.

Pelaksanaan munaslub diharapkan tidak melebihi tenggat tersebut. Sebab, Januari sudah memasuki tahap pendaftaran Pilkada 2018. Bahkan, Dedi menyatakan bila hingga tenggat tersebut munaslub tidak dilaksanakan, DPD I akan mengambil langkah-langkah tegas kepada DPP.

DPP Golkar juga sepakat menggelar munaslub untuk menentukan ketua umum yang baru pengganti Setya Novanto yang akan menghadapi sidang perdana dugaan korupsi e-KTP pada 13 Desember 2017 mendatang. (dtc/mfb)

BACA JUGA: