JAKARTA - Partai Golkar meraih 17.229.789 (12,31%) suara dan bertengger di peringkat ketiga pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Namun bukan berarti tak ada nada sumbang atas kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, terlebih lagi menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional yang akan berlangsung pada Desember mendatang.

Jika mengacu pada hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Golkar ternyata mengalami kemerosotan pada Pileg 2019. Pada Pileg 2014 Golkar berada di peringkat dua dengan hasil perolehan suara 18.432.312 suara. 

Sekretaris Jenderal Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) Adi Baiquni menyayangkan kemerosotan perolehan suara Golkar dibandingkan dengan periode sebelumnya. "Ini merupakan kegagalan Airlangga Hartarto, membuktikan bahwa pimpinan Partai Golkar gagal, penuh ketidakpastian," ujar Adi kepada Gresnews.com, Sabtu (10/8).

Menurut Adi, peran Partai Golkar dalam internal Koalisi Pengusung Jokowi-Ma’ruf pun tidak jelas pengaruhnya. Buktinya PDIP telah mendapatkan kepastian memperoleh kursi menteri terbanyak. Sementara jatah menteri untuk Golkar sampai saat ini belum jelas.

Hal itu, kata Adi, kontraproduktif dengan ekspektasi publik bahwa Partai Golkar adalah partai besar yang sarat pengalaman serta dihormati dan disegani. "Kalau ada yang mengatakan Partai Golkar itu pemenang Pemilu 2019, itu benar. Tetapi pemenang subcontract (subcon) dari partai lain," kata Adi. (G-2)

BACA JUGA: