JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sejumlah tokoh Islam mendeklarasikan pembentukan Majelis Silaturahmi Nusantara (MSN) bertempat di Kampus Universitas Islam Nusantara (Uninus), Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Minggu (29/10).

Majelis Silaturahmi Nasional juga merupakan  wadah silaturahmi bagi berbagai komponen umat yang saling bekerjasama menjaga dan berperan aktif dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembentukan majelis tersebut dimotori oleh warga NU Jawa Barat. Isi deklarasi yang dibacakan itu adalah;
    Ukhuwah Islamiyah (sesama muslim),
    Ukhuwah Wathoniyah (sesama saudara sebangsa setanah air),
    Ukhuwah Basyariah (sesama manusia secara universal), dan
    Ukhuwah Annahdliyyah (sesama jamaah NU),

Deklarasi itu menyertakan acara dzikir yang dihadiri sejumlah tokoh, diantaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sekaligus Rais Aam PBNU KH. Maruf Amin, Rois PWNU Jabar KH M Nuh Addawami, Ketua Tanfidz PWNU Jabar Gus Hasan N Hidayatullah, Gubernur Jabar, Walikota Bandung, para Kyai dan ribuan Nahdliyin dan santri umat dari seluruh Jawa Barat. Pembentukan MSN ini diharapkan dapat menjadi wadah dalam menjaga keutuhan negara dengan saling bersinerginya berbagai kalangan.

Acara mendeklarasikan wadah santri yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Santri Nasional (HSN).  "Sebagai Ketua PWNU Jabar, saya sangat mengapresiasi adanya ide untuk mendeklarasikan wadah silaturahmi bernama Majelis Silaturahmi Nusantara (MSN) ini. Saya harap MSN bisa menjadi wadah yang menaungi berbagai unsur yang mempunyai cita-cita sama, demi terwujudnya NKRI yang damai tanpa perpecahan, dan dapat menangkal benih-benih yang akan mengakibatkan perpecahan. Silaturahmi yang dapat menerima kenyataan bahwa kita tidak sama, oleh karena itulah kita harus bekerja sama" ujar Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah seperti dikutip kominfo.go.id.

Dalam kesempatan itu ada penandatanganan MoU antara UNINUS dengan Chunghwa Telecom - Reliance Holding Group. Dukungan Chunghwa Telecom senilai USD 5 juta untuk transformasi UNINUS sebagai Perguruan Tinggi Islam Digital.

Menteri Rudiantara dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya dunia santri dan pesantren mampu mengelola dunia modern dan dunia digital untuk menuju ekonomi yang lebih baik dan kesejahteraan. "Saya menekankan pentingnya Santri dan Pesantren yang modern dan mampu memanfaatkan media sosial dan teknologi digital sehingga Santri dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi digital di Indonesia, " ujar Rudiantara saat memberi sambutan.

Ia menambahkan, kemampuan santri dalam mengelola media sosial juga diperlukan untuk menciptakan tsunami positif dan memerangi konten negatif pada media sosial.(rm)

BACA JUGA: