JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, penambahan kuota haji harus didahului dengan pembenahan infrastruktur haji di Mina, Arab Saudi. Hal itu ditegaskan Lukman menanggapi ramainya kembali isu penambahan kuota kembali muncul seiring akan berakhirnya penyelenggaraan haji tahun ini.

Lukman menegaskan, penambahan kuota tanpa perbaikan dan penataan infrastruktur di Mina, justru akan menjadi sesuatu yang riskan. "Jadi penambahan kuota harus didahului dengan penyiapan dan penyediaan infrastruktur yang memadai," terang Menag usai memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan haji antara delegasi Amirul Hajj dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Jeddah, Sabtu (9/9), seperti dikutip kemenag.go.id.

Tahun ini, kuota jemaah haji Indonesia bertambah hingga 52.200 orang jika dibanding tahun sebelumnya. Menurut Menag, dengan kuota lebih dari 220 ribu pada tahun ini saja, kondisi di Mina cukup memprihatikan. Sebab, ada beberapa kloter yang maktabnya tidak menyiapkan tenda yang cukup dengan jumlah jemaah.

"Kalau infrastruktur, tenda dan toilet tidak ditambah, maka menambah jemaah menurut saya justru akan menimbulkan persoalan serius," tegas Lukman.

Sehubungan itu, Menag meminta agar orientasi yang dikedepankan bukan penambahan kuota, tapi penyiapan kapasitas daya tampung tenda dan toilet di Mina. Prioritas yang akan dilakukan pemerintah ke depan adalah mencoba meyakinkan pemerintah Saudi agar Mina ditata lebih baik.

"Kita ingin berjuang seoptimal mungkin agar Pemerintah Saudi dapat meningkatkan kapasitas dan daya tampung tenda yang ada di Mina. Juga toiletnya. Sehingga tidak menimbulkan persoalan serius bagi keselamatan jemaah. Bahkan bisa mewujudkan kenyamanan bagi jemaah. Ketika ini bisa dilakukan baru kita bisa berbicara tentang penambahan kuota," ujarnya.

Selain itu, Lukman juga akan meminta pihak Muassasah untuk menata ulang penempatan jemaah haji furoda (non kuota). Menurutnya, penempatan jemaah haji furoda yang bercampur dengan jemaah reguler harus dihindari. "Jadi ke depan kita harus belajar dari pengalaman tahun ini di mana jemaah furoda seharusnya tidak bercampur dengan jemaah reguler haji kita," tandasnya. (mag)

BACA JUGA: