Lonjakan transaksi yang tinggi saat hari Raya Idul Fitri menyebabkan layanan tarik tunai maupun transaksi debit Bank Mandiri sempat terganggu pada Kamis malam (22/6). Gangguan ini membuat nasabah kehilangan saldo saat transaksi, tapi saat bersamaan pembayaran atau transaksi gagal dilakukan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, hal itu terjadi karena lonjakan transaksi yang biasanya ada 20-30 juta transaksi saat waktu puncak (peak) tahun lalu, tapi pada Kamis malam itu mencapai 50 juta transaksi.

"Average harian kita itu hanya 12-15 juta per hari. Kalau lagi Lebaran 20-30 juta. Kemarin hari Kamis itu, extra ordinary hampir 45 juta transaksi, bahkan hampir 50 juta transaksi pada akhir hari," kata Kartika saat ditemui di Rumah Dinas Menko Perekonomian, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin (26/6/2017).

Adapun 50 juta transaksi penarikan dan pembayaran dilakukan dalam waktu yang cukup dekat. Apalagi, keesokan harinya, Jumat (23/6/2017), cuti bersama Lebaran.

"Karena banyak gaji dan THR, kemudian banyak pembayar-pembayar karena orang-orang banyak pembayaran di hari terakhir kan sehingga ada kendala di back office," ungkapnya.

Saat ini Mandiri sedang menyelesaikan proses transaksi tersebut, termasuk untuk transaksi antar bank.

"Itu semua back office udah kita kredit semua. Kemudian untuk transaksi EDC sudah kita settle semua dan transaksi antar bank sudah kita settle semua juga. Yang EDC sekarang memang lagi proses. Tapi kalau yang untuk transaksi tunai dan yang antar bank semua sudah selesai. Jadi kita mengutamakan sebelum selesai Lebaran yang terdebet sudah balik lagi semua," pungkasnya. (dtc/mfb)

BACA JUGA: