Kadispen Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol Maman Sulaeman membenarkan anggotanya Letda Laut (P) Faisal Dwi Andarta R dan tiga prajurit TNI AL hilang saat mengawal Kapal Ikan Asing (KIA) Filipina di Perairan Talaud, Sulawesi.

Kru KRI Layang itu hilang beberapa saat  setelah kapal patroli itu menangkap KIA Filipina bernama Nurhana karena memasuki wilayah Indonesia tanpa dokumen lengkap, Selasa (13/12). Selanjutnya empat kru KRI Layang itu ditugaskan mengawal Kapal Nurhana menuju pangkalan terdekat yakni Lanal Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.

Sementara KRI Layang melanjutkan patroli. Sedang Letda Faisal dan tiga prajurit lainnya ikut dengan Kapal Nurhana untuk pengawalan. Selama beberapa waktu, KRI Layang masih bisa berkomunikasi dengan tim kawal yang berada di Kapal Nurhana. Namun pada Rabu (14/12) siang, Kapal Nurhana yang membawa 4 kru KRI Layang hilang kontak.

"Harusnya kapal akan tiba di Lanal Melonguane pada tanggal 15 Desember 2016 pukul 12.00 WIT," kata Maman.

Disebutkannya ABK Kapal Nurhana yang ikut kapal menuju Lanal Melonguane bersama Letda Faisal ada 3 orang. Yaitu nakhoda, juru mesin, dan juru masak. Sementara sebanyak 21 ABK sisanya diangkut oleh KRI Layang.

Padahal menurut Maman, setiap tiga jam sekali tim Kawal yang berada di KIA Nurhana diperintahkan untuk melaporkan situasi, pada posisi dan haluannya melalui radio. Selain itu tim kawal juga dibekali bahan makanan selama 4-5 hari.

Namun Kapal Nurhana mulai hilang kontak setelah adanya cuaca buruk. Saat ini TNI AL masih melakukan pencarian terhadap Kapal Nurhana yang membawa empat prajuritnya.

"Kondisi cuaca yang buruk berkabut dan laut berombak, menyebabkan pencarian KIA Nurhana sampai saat ini belum ditemukan," ujar Maman.

Identitas empat kru KRI Layang yang hilang terdiri dari:

1. Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. Asal: Jakarta (Kepala Tim Kawal)
2. Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto. Asal: Surabaya
3. Kelasi Kepala (KLK) Amo Dian Mahendra. Asal: Gresik
4. Kelasi Dua (KLD) Isy Badnur Rohim. Asal: Madura. (rm/dtc)

BACA JUGA: