JAKARTA, GRESNEWS.COM - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir menyatakan akan menentukan nasib STIE Adhy Niaga pada Rabu pekan depan. Saat ini timnya telah selesai melakukan audit terhadap sekolah tinggi ilmu ekonomi itu.

"Yang satu itu (STIE Adhy Niaga) masih di tim audit, nanti hari Rabu depan akan kami umumkan hasil yang akan saya lakukan, sekaligus saya buat keputusan," kata Nasir.

Pernyataan tersebut disampaikan Nasir dalam jumpa pers usai memberi orasi ilmiah di Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA), Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Minggu (31/5).

Natsir belum bersedia membeberkan apa keputusan yang akan diambilnya terhadap perguruan tinggi yang terindikasi melakukan jual beli ijazah.   "Keputusannya, apakah perguruan tinggi itu ditutup, atau dilanjutkan dengan pidana dan seterusnya, nanti akan kami umumkan," ujar Nasir.

Nasir mengakui, dirinya masih terus melakukan pengusutan terhadap berbagai universitas di Indonesia yang memperjualbelikan ijazah atau membuat ijazah palsu. Selain itu ada belasan kampus yang terindikasi bermasalah.

"Mungkin nanti bisa berkembang (jumlahnya). Nanti lihat situasi. Kami masih survei kemana-mana, kita datangi. Mulai Jakarta, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, maupun di luar Jawa," kata mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) ini.

Sebelumnya Nasir telah mengirimkan tim audit yang terdiri dari 7 orang ke STIE Adhy Niaga. Kampus di Bekasi itu diaudit untuk memperdalam laporan adanya pemalsuan ijazah.

Saat melakukan sidak ke STIE Adhy Niaga, Kamis (21/4) lalu, Nasir marah. Hal itu dikarenakan  administrasi kampus tersebut dia nilai berantakan. Dia juga telah melaporkan kampus tersebut ke Polri untuk diusut atas dugaan jual beli ijazah palsu.

"Masa dari data 3.000 mahasiswa yang ada, satu pun data mahasiswa lulus tidak ada. Saya minta nama-namanya saja tidak ada. Bagaimana bisa begitu!," ungkap Nasir. (dtc)

BACA JUGA: