JAKARTA,GRESNEWS.COM - Polisi Australia mengkhiri drama teror di Kafe Lindt, Sydney, Australia. Aparat keamanan Australia yang mengenakan baju taktis menyerbu kafe yang terletak di distrik pusat bisnis Sydney itu. Sontak saja baku tembak terjadi pada Selasa (16/12) dini hari, pukul 2.29 waktu setempat. Polisi menyatakan bahwa penyanderaan oleh teroris di Australia sudah selesai.

Polisi dan pelaku penyanderaan terlibat baku tembak. Dua korban tewas dan tiga lainnya terluka saat berakhirnya drama teror penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, Australia. Dua korban adalah manajer kafe Teri Johnson dan seorang pelayan kafe Katrina Dawson.

Seperti dikutip dari situs ABC, korban berjatuhan setelah terjadinya aksi saling tembak antara polisi dan pelaku penyanderaan, Man Haron Monis.

Tayangan langsung dari lokasi kejadian merekam serentetan suara tembakan dan cahaya menyilaukan sebelum tujuh orang sandera dibawa keluar bangunan yang berada di Martin Place itu. Lima di antaranya mendapat perawatan serius.

Beberapa orang dibawa dengan tandu. Petugas tanggap darurat terlihat melakukan kompresi dada terhadap satu orang di luar kafe itu. Korban luka-luka juga dikabarkan termasuk anggota polisi. Adapun kondisi Monis tidak diketahui pasti.

Menurut CNN, Monis panik saat mengetahui dirinya sudah terkepung. Dia berteriak-teriak kepada sejumlah sandera.

Monis meminta bendera dan telepon genggam kepada sandera untuk mengontak sejumlah media massa. Dia juga dilaporkan memposting pesan di media sosial dan mengunggah video ke Youtube. Pria yang dikenal pula sebagai Sheikh Haron ini diduga bertindak sendirian dalam menjalankan aksi terornya di Australia.

Sebelum tembakan berbunyi, menurut reporter Sydney Morning Herald, lima sandera insiden teror di Australia sudah dibawa keluar dari kafe tersebut. Polisi dan paramedis terlihat memasuki gedung Martin Place, tempat Kafe Lindt berada.

Teror di Australia berlangsung sejak Senin sekitar pukul 10 pagi, 15 Desember 2014. Monis diketahui sebagai imigran asal Iran yang memiliki sejumlah rekam jejak kasus kriminal di Australia.

Monis, 49 tahun, baru saja keluar dari penjara tahun ini setelah terlibat kasus kekerasan seksual terhadap perempuan pada 2002. Monis juga didakwa dengan 40 kasus kriminal lainnya Oktober lalu.

Monis dikenal sebagai Manteghi Bourjerdi sebelum mengganti namanya. Ia mulai dikenal masyarakat lewat selebaran yang dikirimnya kepada keluarga tentara Australia yang tewas di Afghanistan, di mana ia mengecam tindakan tentara tersebut. Haron juga terlibat dalam pembunuhan bekas istrinya tahun 2013.

Komisaris Kepolisian negara bagian New South Wales Andrew Scipione menolak menyebut situasi itu sebagai aksi teroris, tetapi ia memperkirakan krisis itu dapat berlangsung beberapa hari. Sementara, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan insiden tersebut mungkin bermotif politik.

BACA JUGA: