JAKARTA,GRESNEEWS.COM - Australia kembali diguncang dengan kasus penyanderaan. Seorang pria bersenjata dikabarkan menyandera sebuah kafe di kawasan bisnis Martin Place, Sydney, Australia, Senin (15/12). Martin Place adalah kawasan pusat bisnis dan perbankan paling sibuk di Sydney.

Mengutip laman Sydney Morning Herald, juru bicara kepolisian New South Wales mengatakan, polisi mendapat laporan mengenai aksi penyanderaan pria bersenjata ini sekitar pukul 09.45 waktu setempat. Setidaknya ada 20 orang sandera di dalam Kafe Lindt Chocolate, yang terdiri dari staf kafe dan pengunjung.

Hingga kini kepolisian mengepung Kafe Lindt Chocolate dan berupaya membebaskan tawanan. Dari jendela kafe, terlihat tawanan mengangkat tangan sebagai tanda tidak melakukan perlawanan.

Laporan juga menyebutkan sempat terlihat bendera kelompok Islamic State (ISIS/ISIL). Sebuah bendera dengan tulisan huruf Arab itu tertulis dua kalimat syahadat "Tiada Tuhan Selain Allah. Dan Muhammad adalah Rasul Allah" yang dipegang oleh dua sandera di kaca jendela.

Tapi koresponden Sydney Morning Herald David Wroe mengatakan, ada kemungkinan bendera yang terlihat itu bukan bendera ISIS/ISIL, melainkan milik kelompok Jabhat al Nusra. Namun hingga saat ini belum diketahui kaitan antara terlihatnya bendera itu dengan aksi penyanderaan.

Sekitar 30-40 meter dari cafe itu terdapat studio jaringan televisi Channel 7. Terdapat pula kantor-kantor pemerintah, dan kini polisi telah menutup jalur lalu lintas di sekitar lokasi penyanderaan.

Hingga saat ini, polisi masih mengepung kafe yang menjadi lokasi penyanderaan.

Pemerintah federal juga masih melakukan pertemuan Komite Keamanan Nasional untuk mengatasi aksi teror ini dipimpin Perdana Menteri Australia Tony Abbott. "Ini jelas peristiwa yang butuh perhatian mendalam," kata Abbott.

Selain itu, Abbott juga mengatakan, petugas keamanan Australia harus sigap untuk mengatasi situasi seperti ini. "Semua warga Australia harus diyakinkan kalau petugas penegak hukum dan badan keamanan kami sudah dilatih dengan baik, dilengkapi (peralatan), dan meresponsnya secara profesional," kata Abbott.

BACA JUGA: