KAIRO - Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawari mengatakan film yang menghina Nabi Muhammad SAW menunjukkan tantangan perang kepada Muslim, karenanya ia menyerukan protes lebih besar atas film itu untuk terus dilakukan.

"Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengizinkan pembuatan film tersebut atas nama kebebasan pribadi dan kebebasan berekspresi, tapi mereka gagal menerapkan nilai itu dalam memperlakukan tahanan di Guantanamo, Irak dan Afganistan," katanya seperti dilansir trust.org, Sabtu (13/10).

Pernyataan serupa pernah dirilis bulan lalu oleh Al Qaeda di Yaman dan Afrika Utara, di mana mereka memuji serangan terhadap Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) yang menewaskan empat diplomat, meski mengatakan tidak bertanggungjawab atas serangan itu.

Sebuah rekaman baru muncul di situs Mujahidin al-Ansar yang memuat pernyataan pimpinan al-Zawari. Melalui rekaman itu, Zawari mengatakan, pemerintahan Presiden AS Barack Obama memang mengutuk film pendek yang dibuat di California itu, namun hal itu tidak bisa dilarang kecuali akan memunculkan pertentangan dalam Konstitusi AS yang mengatur tentang kebebasan berbicara.

Zawari sendiri adalah pria kelahiran Mesir yang diketahui menjadi pemimpin baru Al Qaeda setelah kematian Osama bin Laden.

SUMBER: TRUST.ORG

BACA JUGA: