Washington - Presiden AS Barack Obama mulai mengendurkan ancamannya terhadap Iran, dengan mengijinkan Teheran memiliki program nuklir asalkan untuk kepentingan sipil dan bukan senjata nuklir.

"Presiden Obama telah mengisyaratkan Iran bahwa Amerika Serikat akan menerima program nuklir sipil Iran jika Pemimpin Agung Ali Khamenei dapat mendukung klaim terakhir publik bahwa negaranya tidak pernah akan mengejar senjata nuklir," kata Obama seperti dilansir Washington Post yang dikutip xinhuanet.com.

Surat kabar itu mengatakan bahwa pesan verbal dikirim ke Khamenei melalui Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan yang berkunjung ke Teheran pekan lalu.

"Beberapa hari sebelum melakukan perjalanan ke Iran, Erdogan telah mengadakan pertemuan dua jam dengan Obama di Seoul, di mana mereka mendiskusikan apa Erdogan akan mengatakan kepada Ayatullah tentang masalah nuklir dan Suriah," kata laporan itu.

Dalam pertemuan tersebut, Obama mengatakan kepada Erdogan bahwa Iran harus menyadari waktu hampir habis bagi resolusi damai bahwa Teheran harus mengambil keuntungan dari jendela saat ini untuk perundingan, menurut laporan tersebut.

Namun Obama menolak menentukan apakah Iran akan diizinkan memperkaya uranium dalam negeri. Isu yang sensitif ternyata akan tersisa untuk perundingan mendatang antara Iran dan enam kekuatan dunia.

Laporan itu menambahkan bahwa Erdogan diyakini telah menyampaikan pesan Obama untuk Khamenei ketika mereka bertemu di Iran.

Sebelumnya dilaporkan bahwa enam kekuatan dunia dan Iran akan bertemu di Istanbul Turki pada 13-14 April untuk pembicaraan mengenai program nuklir Teheran.

Namun Iran baru-baru ini mengusulkan bahwa Baghdad juga harus dipertimbangkan sebagai tempat perundingan.

BACA JUGA:
Tags