Anggota DPR periode 1999-2004 Hamka Yandhu ( Fraksi Partai Golkar) membenarkan ada dana yang dijanjikan ke fraksinya untuk memenangkan Miranda Swaray Goeltom dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) 2004.

"Pada saat itu, agenda rapat salah satunya adalah pemilihan Miranda menjadi DGS BI," kata Hamka saat menjadi saksi untuk terdakwa Miranda di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Politikus asal Sulawesi Selatan itu menuturkan, pertama kali muncul soal dana yang dijanjikan itu saat rapat kelompok fraksi Partai Golkar yang digelar sebelum uji kelayakan dan kepatutan calon DGS BI 2004. Dalam rapat tersebut, rekan satu fraksinya, yakni Paskah Suzetta menyampaikan kalau anggota Fraksi Partai Golkar di Komisi IX DPR diminta memilih Miranda sebagai DGS BI. Ada peserta rapat yang menanyakan apakah ada dana terkait pemenangan Miranda atau tidak.

"Ya nanti ada pengarahan dari fraksi´," kata Hamka menirukan Paskah.

Hamka secara lugas mengatakan pengarahan itu berkaitan dengan dana untuk memenangkan Guru Besar Universitas Indonesia itu menjadi DGS BI.

Hamka juga mengaku pernah mendatangi kantor Nunun di Jalan Riau, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juni 2004, sebelum pemilihan  calon DGS BI. Saat itu, Hamka dan rekan satu fraksi (alm) Azhar Muchlis berniat mengambil titipan dari Nunun. "Warna cokelat, paper bag yang setelah disobek, ada lagi amplop putih," ungkapnya.

Tas cokelat titipan tersebut berisi sejumlah cek perjalanan Bank Internasional Indonesia (BII) yang dibagi dalam amplop-amplop kecil berwarna putih. Dari kantor Nunun, Hamka menuju DPR untuk membagi-bagikan amplop kepada rekan sefraksinya yang lain. Kemudian, dia menuju Hotel Mulia, Jakarta untuk menemui Paskah Suzetta. Kepada Paskah, Hamka melaporkan bahwa amplop-amplop titipan itu sudah diterimanya.

"Saya laporkan tadi ada amplop karena Pak Paskah sebagai ketua komisi," kata Hamka yang juga terpidana kasus suap cek perjalanan ini.

Namun, Miranda kembali membantah soal dana itu. Ia dengan penuh percaya diri jika kemenangan dirinya karena memang miliki kemampuan sebagai DGS BI, tanpa perlu menyuap.

Sebelumnya, rekan sejawat Hamka, Agus Condro juga mengakui jika menerima cek pelawat untuk pemenangan Miranda. Namun, dirinya tidak mengklarifikasi ke Miranda soal pemberian cek pelawat itu.

BACA JUGA: