JAKARTA, GRESSNEWS.COM - Anggota Komisi X DPR Teguh Juwarno mengkritik penunjukkan dua Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Badan Pemeriksa Keungan (BPK). Penunjukkan KAP Wisnu B. Soewito dan rekan serta KAP Hadori yang telah terpilih melalui fit and proper test Komisi XI bukan termasuk KAP Big Five

Kritik tersebut disampaikan Teguh dalam Rapat Paripurna DPR RI Selasa siang. Menurutnya, sesuai Ayat 1 Pasal 32 UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK, pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan tahunan BPK dilakukan oleh KAP. KAP yang masuk dalam seleksi atas usulan BPK dan Menteri Keuangan, total terdapat lima KAP. Namun DPR hanya menunjuk dua dari jumlah tersebut. Yakni KAP Wisnu B. Soewito dan rekan serta KAP Hadori.

"Setelah mendengarkan pandangan, pendapat dan pertimbangan fraksi Komisi XI DPR RI kami menunjuk mereka secara musyawarah dan mufakat," kata Wakil Ketua Komisi XI Gus Irawan Pasaribu di Ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Selasa (14/4).

Teguh mengatakan selama ini KAP yang diusulkan baik oleh BPK maupun Menkeu tidak pernah masuk dalam KAP Big Five di dunia internasional. Padahal mengingat kewenangan BPK yang besar sebagai lembaga audit negara sudah semestinya menghadirkan auditor yang diakui eksistensinya secara internasional.

"Ini guna menjaga kredibilitas dan wibawa BPK, semoga tahun depan diusulkan KAP yang sudah dapat pengakuan dunia," katanya saat interupsi di rapat komisi.

Namun, kritik bahwa audit BPK harus menggunakan KAP berstandar internasional ditepis Muhamad Misbakhun, anggota Komisi XI. Ia menyatakan KAP yang masuk uji kelayakan dan ditunjuk Komisi XI telah berstandar nasional. KAP tersebut telah mengikuti pakem yang dibuat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

"Mereka berada dalam prinsip audit dan kode etik auditor, jadi kita harus hormati keputusan Komisi XI ini," katanya.

Selain itu, KAP yang digunakan pun telah berlabel nasional dan tak kalah dari KAP Big Five dunia. "Kita juga harus kasih mereka kesempatan untuk latihan bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN nanti, jangan sampai kalah dengan jasa audit luar," katanya.

BACA JUGA: