JAKARTA, GRESNEWS.COM - Mendekati bulan puasa dan hari raya Lebaran, biasanya bermunculan praktek percaloan. Termasuk juga calo yang bertayangan di stasiun kereta api. Namun sejak PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) menerapkan sistem online, praktek percaloan semakin surut.

PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) bahkan berani menjamin tidak ada praktek percaloan di stasiun kereta jelang hari raya Lebaran 2015. Meskipun menjamin tidak ada calo, perusahaan mengaku sulit mengontrol praktek joki dalam pembelian tiket di stasiun.

Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro menjamin tidak ada praktek percaloan karena dalam memesan tiket via online memiliki jangka waktu pemesanan, jika melewati tiga jam setelah pemesanan maka tiket yang sudah dipesan akan hangus dan dibuka kembali untuk umum. Namun dalam praktek joki, dia menjelaskan praktek joki di stasiun sangat sulit diawasi karena dalam prakteknya para joki hanya bertugas untuk mengantri tiket bagi para penumpang yang enggan untuk mengantri di loket tiket.

Dia menambahkan dalam praktek joki sulit terdeteksi karena bisa saja orang yang mengantri salah satu keluarga calon penumpang kereta. Kendati demikian, Edi menegaskan secara prinsip perusahaan melarang adanya praktek joki di stasiun. Maka dari itu, Edi mengaku perusahaan akan mengkaji praktek joki di stasiun apakah dilarang atau tidak.

"Jadi bedakan antara calo dengan joki. Kalau calo menjual tiket, otomatis tiket tersebut tidak bisa terpakai. Saat boarding kan harus nunjukin identitas. Joki itu cuma jasa ngantri tiket bawa KTP penumpang," kata Edi di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (13/4).

Selain itu, Edi menyinggung mengenai keluhan masyarakat yang saat sulit mendapatkan tiket lebaran dikarenakan tiket yang dibuka sudah terjual habis. Dia menjelaskan tiket habis terjual hanya fokus pada satu tanggal tertentu, lagipula perusahaan akan menambahkan stok tiket untuk masa lebaran 10 hari sebelum lebaran dan 10 hari sesudah lebaran.

Maka dari itu, Edi menyarankan kepada penumpang dalam memesan tiket agar langsung membayar via ATM. Sebab jika melewati durasi waktu tiga jam, maka tiket yang sudah dipesan akan hangus dan dilepas kembali ke calon penumpang lainnya.  "Penambahan tiket kita pikirkan nanti mendekati penyebaran penumpang," kata Edi.

Kepala Humas Daop I PT KAI (Persero) Bambang S Prayitno memperkirakan pertumbuhan penumpang pada lebaran akan meningkat 3 persen sampai 4 persen. Biasanya tiket untuk kereta ekonomi mulai H-7 lebaran sudah terjual habis dengan rute mayoritas menuju ke Surabaya. Dia menambahkan untuk penambahan armada pada saat lebaran sekitar 6 kereta api.

Dia mengatakan perusahaan juga sudah menjual tiket reguler untuk perjalanan jarak jauh. Saat ini untuk tiket yang sudah terjual untuk bulan lebaran sekitar 88 ribu tiket. Menurutnya tiket yang terjual tersebut untuk pemesanan H-5 masa lebaran.

"Pasti akan ditambah armada keretanya. Jadi masih banyak hari yang bisa dipesan untuk penumpang," kata Bambang.

BACA JUGA: