JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sudah hampir dua pekan ini harga beras melonjak hingga 30% dari harga normal. Kendati pemerintah berupaya menekan harga lewat berbagai operasi pasar toh belum menunjukkan hasil. Namun sudah dapat dipastikan harga beras akan kembali turun memasuki bulan Maret ini lantaran faktor panen raya yang menyebabkan pasokan beras menjadi berlimpah.

Direktur Pelayanan Publik Badan Usaha Logistik (Bulog) Lely Pritasari mengatakan stabilitas harga beras dipastikan akan kembali normal pada akhir Maret 2015. Harga beras akan kembali normal mengingat akhir bulan Maret nanti Indonesia memasuki musim panen.

"Musim panen akan berlangsung pada minggu kedua atau ketiga bulan Maret. Kami harapkan akhir Maret harga beras kembali normal," ucap Lely kepada Gresnews.com, Sabtu (28/2).

Selain itu, Lely mengklaim cadangan beras yang saat ini ada di Bulog masih aman untuk lima bulan kedepan. Artinya, ketersediaan beras nasional secara signifikan mampu mengimbangi tingkat konsumsi masyarakat.

"Stok atau cadangan beras yang ada di Bulog masih aman untuk lima bulan kedepan," kata Lely.

Dalam membangun langkah pencegahan distorsi harga beras, lanjut Lely, ada beberapa kebijakan Bulog yang saat ini tengah ditempuh guna menjaga stabilitas permintaan dan pasokan di pasar misalnya seperti membentuk satuan tugas (satgas). Ia optimis, keterlibatan satgas dalam operasi pasar akan berdampak signifikan pada stabilitas harga beras.

"Bulog sebagai badan stabilisator dan operator pemerintah perlu tim satgas. Satgas nantinya akan diterjunkan ke pasar dan melakukan inspeksi ke pedagang besar maupun kecil untuk memastikan kondisi beras di pasar," ujar Lely.

Berdasarkan keterangan Lely, pada tahap awal nanti tim satgas beroperasi di 58 titik permukiman di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Depok. Dalam operasi pasar, tim satgas akan dibantu oleh Kodam Jaya untuk mengawal ketertiban dan pengamanan di lapangan.

Namun, peneliti pertanian Khudori menganggap peran dan fungsi tim satgas yang dibentuk Bulog tersebut diprediksi gagal mengatasi gejolak pasar karena tidak melibatkan pedagang. Khudori menilai, tim satgas seharusnya melibatkan para pedagang yang lebih memahami kondisi pasar.

"Pedagang merupakan elemen penting yang seharusnya ikut dilibatkan dalam satgas,"kata Khudori.

Sebelumnya Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan ada tiga faktor penyebab naiknya harga beras yang mencapai 30 persen. Pertama adalah turunnya angka produksi beras tahun lalu sebesar 0,9%. Kedua, beras miskin jatah September-Oktober 2014 yang tak dibagikan sehingga membuat kekosongan di pasar. Ketiga keterlambatan tanam padi selama dua bulan sehingga produksi padi turun.

Bulog menurut Bayu, harus mengintervensi pasar dengan cara membagikan beras raskin. Namun, saat ini stok di gudang Bulog hanya 1,4 juta ton. Angka itu berada di bawah stok ideal cadangan beras nasional 1,5-1,8 juta ton.

BACA JUGA: