Jakarta - Ratusan Supplier dan sub kontraktor Badan Usaha Milin Negara (BUMN) PT. Istaka Karya mendatangi Kantor Menteri BUMN, di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Mereka menuntut diselesaikan kewajiban PT Istaka Karya terhadap mereka.

"Rekan-rekan kreditur yang sudah lama tidak kunjung diselesaikan pembayarannya, oleh PT Istaka Karya, ada yang sudah 3 tahun, bahkan sudah 5 tahun tidak diselesaikan pembayarannya," kata Ketua Forum Kreditur Konkoren Istaka Karya, Chandra Atang disela-sela aksinya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (17/11).

Padahal pekerjaan sudah diselesaikan sejak lama sesuai dengan perjanjian kontrak. Dari pihak pemberi pekerjaan sudah menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada BUMN tersebut.

"Akibat dari penundaan pembayaran yang berlarut-larut tersebut, salah satu dari kreditur sudah tidak dapat mentolelir keadaan yang demikian, maka dengan terpaksa mereka mengajukan Pailit kepada Pengadilan Niaga dan diputuskan oleh MA dan Hakim Pengadilan Niaga,"ujar Chandra.

Menurut Chandra,  dampak kerugian yang dialami rekan-rekan kreditur konkuren sudah sangat serius, karena banyak yang menggunakan modal kerja dengan menjamin asetnya, baik aset pribadi maupun aset perusahaannya kepada Bank.

Akibat dari pailitnya PT Istaka Karya aset-aet tersebut belum dapat diterima kembali, bahkan sudah yang terpaksa harus disita oleh Bank dan tidak dapat dipastikan kapan aset-aset tersebut dapat diambil kembali.

Sementara bunga kredit pinjaman terus berjalan. Bahkan yang trategis sudah ada beberapa orang kreditur konkuren/subkontraktor yang sampai meninggal dunia memikirkan beban hutang kredit bank yang tak kunjung dapat dilunasi akibat PT Istaka Karya tidak dapat berikan kepastian pembayaran piutang dan hanya selalu memberikan janji-janji.

Dia menambahkan nilai aset PT Istaka Karya hanya kurang lebih Rp167 miliar. Sementara utangnya kepada kreditur konkuren sebesar Rp682 miliar.

BACA JUGA: