Pekerja menurunkan tumpukan beras di Pasar Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/9). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) meramalkan seluruh wilayah Indonesia memasuki musim kemarau sejak Mei hingga September ini. Itu sebabnya, pasokan dan ketersediaan pangan mulai riskan. Dampak masa paceklik itu bisa terasa hingga tahun depan. Mengantisipasi kondisi tersebut, Bulog tetap membuka opsi melanjutkan impor beras tahap kedua di tahun ini. Adapun realisasi impor beras  tergantung pada perhitungan antara ketersediaan pasokan dan kebutuhan. Badan Pusat statistik (BPS), sudah merilis angka ramalan (Aram) pertama. Isinya, produksi padi tahun ini turun 1,98% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 71,28 juta ton. (Edy Susanto/Gresnews.com)

BACA JUGA: