Artidjo Alkostar akan dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana oleh negara pada tanggal 12 Agustus 2021 yang akan datang. Hal itu dikatakan oleh Menkopolhukam Mahfud Md, Sabtu (7/8). Lalu apa itu sebenarnya bintang tanda jasa, gelar atau tanda kehormatan dari negara?

Untuk mengacu pada pertanyaan tersebut mari kita lihat Undang-Undang nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Menurut Undang-Undang ini yang disebut dengan:

  1. Gelar adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, darmabakti, dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara.
  2. Tanda Jasa adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam mengembangkan dan memajukan suatu bidang tertentu yang bermanfaat besar bagi bangsa dan negara.
  3. Tanda Kehormatan adalah penghargaan negara yang diberikan Presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.

Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan diberikan dengan tujuan:

  1. menghargai jasa setiap orang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi yang telah mendarmabaktikan diri dan berjasa besar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara;
  2. menumbuhkembangkan semangat kepahlawanan, kepatriotan, dan kejuangan setiap orang untuk kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara; dan
  3. menumbuhkembangkan sikap keteladanan bagi setiap orang dan mendorong semangat melahirkan karya terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.

Gelar berupa Pahlawan Nasional. Pemberian Gelar dapat disertai dengan pemberian Tanda Jasa dan/atau Tanda Kehormatan.

Tanda Jasa berupa Medali, yaitu:
a. Medali Kepeloporan;
b. Medali Kejayaan; dan
c. Medali Perdamaian.

Sedangkan Tanda Kehormatan berupa 
a. Bintang;
b. Satyalancana; dan 
c. Samkaryanugraha.

Tanda Kehormatan berupa Bintang dan Satyalancana diberikan kepada perseorangan. Sedangkan Tanda Kehormatan diberikan kepada kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi.

Tanda Kehormatan Bintang terdiri dari Bintang sipil dan Bintang militer. Bintang sipil terdiri dari:
a. Bintang Republik Indonesia;
b. Bintang Mahaputera;
c. Bintang Jasa;
d. Bintang Kemanusiaan;
e. Bintang Penegak Demokrasi;
f. Bintang Budaya Parama Dharma; dan
g. Bintang Bhayangkara.

Sedangkan Bintang militer terdiri atas:
a. Bintang Gerilya;
b. Bintang Sakti;
c. Bintang Dharma;
d. Bintang Yudha Dharma;
e. Bintang Kartika Eka Pakçi;
f. Bintang Jalasena; dan
g. Bintang Swa Bhuwana Paksa. 

Tanda Kehormatan Bintang terdiri atas:

  1. Bintang berkelas, yaitu :

          a. Bintang Republik Indonesia terdiri atas 5 (lima) kelas:
              1. Bintang Republik Indonesia Adipurna;
              2. Bintang Republik Indonesia Adipradana;
              3. Bintang Republik Indonesia Utama;
              4. Bintang Republik Indonesia Pratama; dan
              5. Bintang Republik Indonesia Nararya.

         b. Bintang Mahaputera terdiri atas 5 (lima) kelas:
              1. Bintang Mahaputera Adipurna;
              2. Bintang Mahaputera Adipradana;
              3. Bintang Mahaputera Utama;
              4. Bintang Mahaputera Pratama; dan
              5. Bintang Mahaputera Nararya.

        c. Bintang Jasa terdiri atas 3 (tiga) kelas:
              1. Bintang Jasa Utama;
              2. Bintang Jasa Pratama; dan
              3. Bintang Jasa Nararya.

         d. Bintang Penegak Demokrasi terdiri atas 3 (tiga) kelas:
              1. Bintang Penegak Demokrasi Utama;
              2. Bintang Penegak Demokrasi Pratama; dan
              3. Bintang Penegak Demokrasi Nararya.

         e. Bintang Bhayangkara terdiri atas 3 (tiga) kelas:
              1. Bintang Bhayangkara Utama;
              2. Bintang Bhayangkara Pratama; daN
              3. Bintang Bhayangkara Nararya.

          f. Bintang Yudha Dharma terdiri atas 3 (tiga) kelas:
              1. Bintang Yudha Dharma Utama;
              2. Bintang Yudha Dharma Pratama; dan
              3. Bintang Yudha Dharma Nararya.

        g. Bintang Kartika Eka Pakçi terdiri atas 3 (tiga) kelas:
             1. Bintang Kartika Eka Pakçi Utama;
             2. Bintang Kartika Eka Pakçi Pratama; dan
             3. Bintang Kartika Eka Pakçi Nararya.

        h. Bintang Jalasena terdiri atas 3 (tiga) kelas:
             1. Bintang Jalasena Utama;
             2. Bintang Jalasena Pratama; dan
             3. Bintang Jalasena Nararya.

         i. Bintang Swa Bhuwana Paksa terdiri atas 3 (tiga) kelas:
             1. Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama;
             2. Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama; daN
             3. Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.

  1. Bintang tanpa kelas, terdiri dari:
      a. Bintang Kemanusiaan;
      b. Bintang Budaya Parama Dharma;
      c. Bintang Gerilya;
      d. Bintang Sakti; dan
      e. Bintang Dharma.

Derajat atau tingkat Bintang  (Tanda Kehormatan Bintang) adalah sebagai berikut:

a. Bintang Republik Indonesia Adipurna;
b. Bintang Republik Indonesia Adipradana;
c. Bintang Republik Indonesia Utama;
d. Bintang Republik Indonesia Pratama;
e. Bintang Republik Indonesia Nararya;
f. Bintang Mahaputera Adipurna;
g. Bintang Mahaputera Adipradana;
h. Bintang Mahaputera Utama;
i. Bintang Mahaputera Pratama;
j. Bintang Mahaputera Nararya;
k. Bintang Jasa Utama, Bintang Kemanusiaan, Bintang Penegak Demokrasi Utama, Bintang Budaya Parama Dharma, Bintang Gerilya, Bintang Sakti, dan Bintang Dharma;
l. Bintang Jasa Pratama dan Bintang Penegak Demokrasi Pratama;
m. Bintang Jasa Nararya dan Bintang Penegak Demokrasi Nararya;
n. Bintang Yudha Dharma Utama;
o. Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Kartika Eka Pakçi Utama, Bintang Jalasena Utama, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama;
p. Bintang Yudha Dharma Pratama;
q. Bintang Bhayangkara Pratama, Bintang Kartika Eka Pakçi Pratama, Bintang Jalasena Pratama, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama;
r. Bintang Yudha Dharma Nararya; dan
s. Bintang Bhayangkara Nararya, Bintang Kartika Eka Pakçi Nararya, Bintang Jalasena Nararya, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.

 

HARIANDI LAW OFFICE

BACA JUGA: