Dua Calon gubernur DKI Jakarta saling melontarkan sindiran terkait banjir yang terjadi. Awalnya cagub DKI Anies Rasyid Baswedan soal program normalisasi sungai yang dinilai belum optimal. Lalu dibalas wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang menanggapi bahwa banjir di Jakarta mengalami perubahan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya sejak program normalisasi diberlakukan.

"Memang kami sedang proses, lihat data saja, tahun kemarin berapa titik, berapa lama banjirnya, tahun sekarang berapa, kita fakta saja kita nggak akan main wacana, tapi kita kerja, kita lakukan kita kerjakan," kata Djarot di Kelurahan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Selasa (21/2).

Dia menjelaskan Pemprov masih terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat karena ada beberapa normalisasi sungai yang merupakan wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Menurutnya, setelah normalisasi di beberapa tempat, progres penanggulangan banjir di Jakarta meningkat.

"Tapi kita juga mempunyai tanggung jawab untuk merelokasi mereka, jadi tanya saja progesnya seperti apa. Memang belum selesai, tetapi perubahan sudah kita letakkan dan kita lakukan ya," ujarnya.

Djarot berpesan agar masalah banjir di Jakarta ini tak dikaitkan ke ranah politik dengan menyeret isu penggusuran. Dia menegaskan relokasi warga di bantaran sungai merupakan jalan keluar untuk menanggulangi banjir.

"Kemudian kita selalu, maaf ya, jangan dipolitisasi, kemudian warga mau digusur-gusur, siapa yang menggusur? Kami terus terang saja dalam normalisasi sungai mau tidak mau kita harus merelokasi," tutupnya.

Anies sebelumnya menyoroti normalisasi sungai yang berhenti sejak tiga tahun silam. Anies mengatakan tidak perlu merelokasi warga untuk mengatasi banjir di Jakarta. Menurut dia, yang diperlukan adalah tata ulang lingkungan sekitar. (mfb/dtc)

BACA JUGA: