Mantan anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi mengaku seharusnya dirinyalah yang diusung Partai Gerindra dalam Pilgub Jakarta. Namun karena terjerat kasus suap Raperda Reklamasi, kesempatan itu pupus sudah.

"Memang harusnya saya, karena saya enggak (jadi maju di pilgub), Gerindra harusnya punya pilihan lebih baik ya bagus dong. Buat saya bagus lah, kans nya cukup kuat," kata Sanusi di sela persidangannya di PN Tipikor, Jakarta, Senin (26/9).

Setelah terjerat kasus korupsi, Sanusi terpaksa harus melepaskan kesempatannya maju di Pilgub Jakarta dan menyerahkan posisi itu pada Sandiaga Uno dan Anies Baswedan. Sanusi mengatakan keduanya memiliki karakter mumpuni dan optimistis pasangan ini bisa menang.

"Untuk kelompok middle low sama kelompok intelektual akademisi, Anies punya gaya komunikasi yang berbeda dengan banyak orang. Dari body language dari cara dia membicarakan dari menatap orang itu berbeda, itu aspiratif kalau menurut saya ya," kata Sanusi.

"Kalau Sandi memang piawai secara manajerial karena dia ini pengusaha, karena Jakarta ini perlu managerial skill yang tinggi karena membangun Jakarta, seperti yang Pak Ahok bilang, ada soksi yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi Jakarta, enggak bisa hanya mengandalkan APBD. Sandi piawai untuk itu karena dia punya keahlian di bidang itu. Kita tahu lah, latar belakang usahanya dia ya. Jadi saya bersyukur sekali kalau kedua ini bisa jadi pasangan yang maju di pilgub," sambung Sanusi. (mon/dtc)

BACA JUGA: