Menhan: Presiden Filipina Ancam Habisi Abu Sayyaf Jika Tak Menyerah
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pemerintah Filipina sedang memberi jeda waktu kepada kelompok Abu Sayyaf agar menyerah dan membebaskan para sandera WNI. Jika tak menyerah, kelompok radikal ini bakal dihabisi.
"Sekarang ini Presiden Filipina sedang konsolidasi memberikan jeda waktu kepada Abu Sayyaf untuk segera menyerah. Kenapa kalau mereka menyerah tentu (sandera WNI) tidak akan kenapa-kenapa. Ttapi kalau tidak menyerah akan dihabiskan, itu ancamannya," ujar Ryamizard di kantornya, Jakarta, Kamis (25/8).
Menhan menambahkan, tawaran pemerintah Filipina itu sudah masuk akal. Karena menurutnya, jumlah kelompok Abu Sayyaf sudah berkurang drastis.
"Anak buah Abu Sayyaf ini sudah banyak yang mati, belum lagi beberapa anak buahnya sudah banyak yang luka-luka dan ketangkap. Markasnya di Basilan sudah bersih, kalau tidak menyerah ya 11.000 pasukan Filipina akan operasi besar-besaran," tambah Ryamizard.
Terkait kondisi delapan sandera yang masih ditahan kelompok Abu Sayyaf, Menhan mengaku kondisi mereka masih baik-baik saja.
"Pasti baik-baik saja, buktinya dua bisa kabur. Kalau enggak baik ya enggak bisa lari kan, makanya Abu Sayyaf ini sudah terdesak karena banyak desakan kuat dari militer Filipina, sandera yang harus dibawa-bawa, kalau longgar ya mereka pasti bisa kabur," pungkasnya. (mon/dtc)
- 9 Cara Foto Selfie Ala Selebgram, Bagaimana Tipsnya?
- Apa itu Bank Digital dan Bagaimana Aturan Mainnya
- Aturan Hukum Pengangkatan Anak
- Pasal-Pasal Tentang Akses Ilegal
- Isbat Nikah Buktikan Penggugat Bepe Menikah dengan Lelaki Lain
- Aturan Hukum Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan
- Potensi dan Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia