JAKARTA, GRESNEWS.COM - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Dittipikor Mabes Polri percepat penanganan kasus korupsi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan proyek pengadaan vaksin flu burung. Dua kasus ini dinilai telah mangkrak selama bertahun-tahun.

"Ini harus jadi prioritas untuk segera dituntaskan, jika ada hambatan harus dicari solusinya oleh penyidik," kata Koordinator Divisi Hukum ICW Emerson Yuntho ditemui usai pertemuan dengan jajaran Dittipikor Mabes Polri di Kantor ICW, Jumat (24/10).

Emerson mengatakan, dalam pemerintahan Jokowi-JK ke depan institusi kepolisian merupakan salah satu institusi yang diharapkan menjadi ujung tombak dalam pemberantasan korupsi. Dengan sumber daya manusia yang melimpah, kinerja kepolisian harus dioptimalkan. "Polri diharap menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi," kata Emerson.

Kerja pemberantasan korupsi di bawah Dittipikor dinilai ICW sudah meningkat. Pada 2013 terdapat 1.343 kasus yang ditangani. Uang negara yang diselamatkan sebesar Rp911 miliar.

Sementara itu Direktur Dittipikor Mabes Polri Brigjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan berkomitmen menuntaskan kasus-kasus korupsi ditangani Diitipikor. Termasuk korupsi TNKB tahun 2012 dan proyek pengadaan vaksin flu burung di Kementerian Kesehatan.

Wiyagus mengatakan, dalam kasus penanganan TNKB proses penyidikan terus berjalan. Karena tersangka sama dengan kasus simulator SIM yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Jika KPK selesai, kami akan selesaikan," jelas Wiyagus.

Dalam kesempatan tersebut Wiyagus mengatakan, pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan sendiri oleh Polri tetapi perlu juga partisipasi publik. Dia menegaskan, jika Diitipikor Mabes Polri berkomitmen untuk memprioritas penegakan hukum di bidang korupsi.

Karena itu, Polri bersama institusi penegak hukum lain saling berkoordinasi sehingga tidak tumpah tindih. "Ada kasus yang ditangani Polri dialihkan ke KPK, begitu juga dengan Kejaksaan," jelas Wiyagus.

Seperti diketahui,  proyek TNKB 2012 senilai Rp500 miliar diduga ada mark up 100 persen. Sejumlah jenderal polisi diduga terlibat dalam proyek ini. Salah satu tersangkanya Budi Susanto masih ditahan KPK karena terlibat korupsi Simulator SIM.‬

Ada dugaan, Polri mengambangkan kasus ini bahkan memberikan kesempatan Budi Susanto, tersangka simulator SIM,  lewat PT Mitra Alumindo Selaras bersama tiga perusahaan lainnya lolos mengikuti tender proyek TNKB 2014 mengalahkan 28 peserta lainnya.‬

Sementara kasus proyek pengadaan vaksin flu burung telah ditangani Polri sejak tahun 2012. Total anggaran proyek tersebut senilai Rp2,25 triliun. Namun anggaran baru terealisasi sebesar Rp926,2 miliar atau 41 persen. Dalam kasus ini hanya ada satu tersangka yakni Tunggul P yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen,

Dalam kasus ini, penyidik telah menyita sejumlah barang sebagai bukti, antara lain peralatan untuk produksi vaksin flu burung yang ada di PT Biofarma Pasteur, Bandung dan peralatan untuk vaksin flu burung di Cisarua, Bandung.‬ Selain itu juga peralatan untuk produksi vaksin flu burung di laboratorium di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, serta uang hasil pengembalian Rp224 juta dan US$31.200.‬

BACA JUGA: