Para perajin tahu-tempe tengah mengerjakan proses produksi, Sabtu (21/10). Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir memberatkan industri dalam negeri. Terlebih khusus adalah industri yang masih mengandalkan bahan baku impor seperti industri tahu dan tempe yang masih bergantung pada kedelai impor dari AS. Para perajin tahu-tempe pun resah karena harga bahan baku kedelai yang semakin melambung dan mengancam keberlangsungan usaha mereka. Untuk mengantisipasi hal ini, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku akan berkoordinasi dengan para importir dan pedagang kedelai untuk memastikan stok komoditas tersebut mencukupi sehingga tidak menganggu kelangsungan industri tahu dan tempe. (Edy Susanto/Gresnews.com

BACA JUGA: