JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID6171 jurusan Ambon menuju Jakarta harus mendarat mendadak di Bandara Sultan Hasanudin, Makassar. Hal itu karena petugas Batik Air di Ambon mendapatkan SMS teror dari nomor tak dikenal bahwa terdapat bom di dalam pesawat yang baru saja lepas landas.

Head of Lion Group Corporate Secretary Dwiyanto Ambarhidayat mengatakan penerbangan Batik Air ID6171 yang membawa 125 penumpang dan tujuh crew pesawat terpaksa dialihkan rutenya untuk mendarat di Makassar untuk mengatasi ancaman bom. Dia mengungkapkan saat ini tim gegana, TNI AU dan otoritas bandara tengah melakukan screening terhadap tubuh pesawat dan barang-barang penumpang.

Dia menambahkan hingga saat ini pihak otoritas bandara, tim gegana dan TNI AU belum mendapatkan barang-barang yang mencurigakan. Kendati demikian, dia mengaku belum bisa menilai apakah SMS teror tersebut benar atau tidak, karena hingga sekarang belum ditemukan adanya bom seperti yang dimaksud dalam SMS tersebut.

"Saya tidak bisa bilang itu bohong, tapi sampai sekarang belum bisa diketemukan. Nanti yang membuat statement itu adalah otoritas," kata Dwiyanto kepada Gresnews.com, Jakarta, Jumat (17/4).

Sementara itu, Corporate Communication PT Angkasa Pura I (Persero) Hendy Heryudhitiawan mengaku meskipun pesawat Batik Air didaratkan di Bandara Sultan Hasanuddin, kegiatan operasional bandara tetap berjalan normal. Saat ini pihak berwajib dan otoritas bandara tengah melakukan penyisiran seluruh isi pesawat, baik tas penumpang, kabin, dan kompartemen bagasi dengan menggunakan metal detector.

Kemudian, pesawat Batik Air juga harus di isolasi untuk menjauh dari apron (tempat parkir pesawat) bandara, pesawat Batik Air ditempatkan paling ujung taxi way. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi seandainya pesawat tersebut benar terdapat bom dan kemudian meledak tidak terkena dengan pesawat-pesawat lain.

"Jadi saya dapat informasi 10 menit yang lalu, kegiatan screening masih berlangsung dan tidak mengganggu operasional bandara," kata Hendy kepada Gresnews.com.

BACA JUGA: