JAKARTA, GRESNEWS.COM - Pencarian reruntukan pesawat Airasia QZ8501 yang jatuh di perairan di selatan Pangkalan Bun, Kalteng pada Minggu (28/12) kemarin masih terus dilakukan. Sementara itu proses evakuasi terhadap jenazah korban maupun barang dan puing pesawat masih terus dilakukan.

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan, dalam hal ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus bertindak tepat dan cepat dalam melakukan investigasi kecelakaan ini. Karena ini menjadi catatan penting buat keselamatan penumpang di kemudian hari.

"Memang bagus dari CEO Airasia bilang mau bertanggung jawab tapi kan banyak informasi simpang siur yang mengatakan bahwa misalnya alat ELT nya saja tidak hidup karena mahal padahal itu kan penting untuk monitoring, nah berangkat dari informasi penting itu saya pikir KNKT harusnya mulai melakukan investigasi ketat," katanya saat dihubungi Gresnews.com, Kamis (1/01).

Tigor ini menduga, peristiwa naas tersebut bukan sekadar persoalan human error tapi bisa saja persoalan teknis. Terjadinya pengabaian persoalan faktor-faktor keselamatan, kelayakan terbang pesawat.

"Jadi ini bukan hanya sekadar human error makanya harus dicek betul sehingga ini menjadi alat pembelajaran bagi maskapai yang lain. Sekarang ini kan sedang perang penerbangan murah, jangan sampai penerbangan murah tapi mengabaikan hal-hal yang sangat krusial soal keselamatan," ujar dia.

Oleh karena itu dia menyebut, pengalaman ini menjadi pembelajaran bagi Maskapai penerbangan lain. Agar hal-hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari dan pihak yang berwenang harus lebih memperhatikan keselamatan penumpang.

Sebelumnya, Kepala Humas Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Yusuf Latif mengungkapkan, pihaknya masih melakukan operasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501. Pencarian masih akan dilakukan melalui pantauan darat, udara dan laut untuk menemukan puing pesawat yang diperkirakan berada di dasar laut di kedalaman 25-30 meter.

"Rencana operasi pencarian Airasia hari keempat masih melalui pantauan udara sekitar 17 Helikopter dan 9 Pesawat Hercules gabungan dikerahkan dalam pencarian di dua titik kali ini," katanya kepada Gresnews.com, Rabu (31/12).

Selain itu, tim gabungan juga akan melakukan pencarian melalui jalur laut yang akan difokuskan pada empat titik. Hal itu dilakukan agar tidak keluar dari daerah pencarian yang telah ditentukan.

"Ada empat titik yang menjadi fokus pencarian melalui jalur laut, hal itu agar tidak keluar dari search area yang telah ditentukan. Kru laut yang digunakan ada 42 kapal dalam pencarian hari keempat ini," ujar dia.

Untuk jalur darat melibatkan sebanyak 670 prajurit TNI dari 18 kesatuan. Dan negara yang masih membantu dalam pencarian kali ini adalah Singapura dan Malaysia. "Singapura menerjunkan 2 Helikopter, 2 Pesawat dan 4 Kapal. Sedangkan Malaysia mengirimkan 1 Pesawat dan 1 Kapal," jelas Yusuf.

BACA JUGA: