JAKARTA, GRESNEWS.COM - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi nyata untuk membantu rakyat Palestina dengan mengirimkan relawan sebanyak empat orang yang terdiri dari leader, dokter, jurnalis, dan penanggung jawab logistik, beserta bantuan fisik lainnya. Mereka berharap pemerintah Indonesia tidak hanya mengecam saja namun dapat melakukan hal konkret yang sama.

Bantuan fisik yang terkumpul dari sumbangan rakyat Indonesia akan dikirimkan berupa logistik berbagai bahan pangan, peralatan medis dan obat-obatan yang menjadi kebutuhan utama rakyat Palestina sekarang ini. Ditambah pengadaan alat pembangkit listrik beserta bahan bakarnya yang akan disalurkan langsung ke Gaza dan sekitarnya. Pengadaan energi tambahan juga dianggap urgent lantaran fasilitas listrik di Gaza banyak yang tidak berfungsi akibat serangan Israel.

Iman Akbari, Senior President ACT mengatakan akan segera memberangkatkan bantuan dan relawan jika izin masuk ke Mesir sudah dikantongi. "Sekarang tim sudah siap untuk diberangkatkan kapan pun, hanya saja izin masuk yang lumayan sulit karena harus melewati yakni izin masuk Mesir dan Pintu Rafa sebagai izin Imigrasi dan security Mesir," ujarnya kepada Gresnews.com, Jumat, (11/7).

Acara pelepasan tim relawan sendiri dilakukan pada pukul 13.00 WIB siang tadi di Masjid Istiqlal. "Untuk itu kami juga banyak melakukan kampanye dan aksi agar pemerintah Indonesia dapat turut mendesak pemerintah Mesir untuk cepat membuka pintu masuk agar rakyat Palestina tidak berlarut dalam penderitaan. Supaya berbagai bantuan segera bisa masuk ke sana," ucapnya.

Pasalnya, jika Mesir tidak mebuka jalur masuk, otomatis jalur kemanusiaan pun akan terhambat. Dalam penempatan nantinya, tim yang diterjunkan ACT ini akan melihat kondisi real di lapangan, dimana tempat yang butuh pertolongan, di situlah mereka akan bergerak.

Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi tim untuk mobile ke berbagai tempat. "Kita akan berkoordinasi dengan otoritas serta relawan setempat. Dengan dibantu relawan lokal yang bermitrakan NGO, kami akan memberikan bantuan secara langsung," paparnya.

Diperkirakan tim yang dikirimkan akan menjadi tahap awal dari pemberangkatan tim lainnya. Namun untuk mengetahui berapa tahap lagi tim yang dikirim, Iman akan melihat seberapa besar bantuan di lapangan yang dibutuhkan. "Diutamakan bantuan medis, nanti dilihat perkembangannya, terutama perkembangan pada anak-anak. Yang pasti akan lebih dari satu tahap," ungkapnya.

Bantuan dalam bidang dokumentasi pun ia harapkan untuk transparansi kepada para donatur di Indonesia. Tak lupa juga Iman turut mendorong segenap komponen negara agar turut mendesak dewan keamanan PBB agar dapat mengendalikan situasi. "Pemerintah Indonesia tidak cukup hanya mengutuk, bagaimanapun ini kejahatan yang tidak bisa diterima, apapun alasannya. PBB harus bergerak menyeret para pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan Internasional," ujarnya.

Lingga Permesti, Direktorat Global Filantropi Media ACT membuka kesempatan bagi pihak umum yang turut ingin menjadi relawan. "Tim yang dikirimkan ini memang sebelumnya sudah pernah membantu di Gaza, namun tidak menutup kemungkinan bagi umum untuk menjadi relawan. Apalagi di bagian jurnalis atau dokumentasi. Yang penting bisa berbahasa arab," ucapnya kepada Gresnews.com, Jumat (11/7).

Ia berharap dengan datangnya bantuan ini kebutuhan rakyat Palestina dapat tercukupi.

BACA JUGA: