JAKARTA - Pemerintah telah mengumumkan pada 2013 akan menaikkan harga tarif dasar listrik (TDL), kecuali untuk kelompok pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA. DPR pun menyetujui usulan pemerintah agar dana subsidi untuk listrik 2013 dialokasikan sebesar Rp78,63 triliun. Kenaikan tarif ini rencananya akan dinaikkan secara bertahap, dengan kenaikan 4,3 persen per tiga bulan.

Menurut Partai Rakyat Pekerja dalam siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (16/1), dampak kenaikan TDL sudah dapat diprediksi akan semakin memberatkan kehidupan rakyat, walaupun kenaikan TDL tidak dikenakan kelompok pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA. Kenaikan TDL yang dikenakan bagi pelanggan industri, tentunya akan memaksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk menaikkan harga produksi barangnya.

Kenaikan rata-rata UMP 2013 sebesar 18,32 persen seakan-akan menjadi tidak berarti ketika kenaikan TDL ini nantinya akan mendongkrak harga-harga kebutuhan pokok bagi rakyat. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan kenaikan TDL ini akan berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,4-0,5 persen. Sementara LIPI memperkirakan kenaikan TDL 2013 akan memicu inflasi sekitar 0,2-0,3

Karena itulah Partai Rakyat Pekerja menyatakan sikap, pertama, menolak kenaikan harga TDL untuk 2013, karena hanya akan memberatkan kehidupan rakyat. Kedua, politik anggaran rezim neoliberal hanya mementingkan kepentingan elite politik borjuis, penguasa, dan pemilik modal. Ketuga, bangun persatuan seluruh elemen gerakan rakyat untuk mewujudkan kekuatan politik alternatif dan membendung kekuatan neoliberal di Indonesia.


BACA JUGA: