JAKARTA - Direktur Megawati Institute, Arif Budimanta, mengatakan kondisi Indonesia saat ini banyak menggambarkan ketidaksesuaian dan keanehan.

"Negeri ini memiliki berbagai potensi yang luar biasa mulai dari potensi budaya, sejarah, hingga potensi alam yang membuat bangsa lain berlomba-lomba mencoba untuk menguasainya," ujarnya dalam diskusi yang mengusung tema "Integritas Nasional dalam Bayang-Bayang Kerapuhan Budaya Bangsa" di Jakarta, Rabu (19/12).

Tetapi, tambah Arif, berbagai potensi ini bertolak belakang dengan kehidupan sebagian masyarakat yang hidup miskin dan jauh dari kesejahteraan yang telah dijamin konstitusi.

"Bahkan kini potensi-potensi ini seolah berubah menjadi ´kutukan´ akibat kesalahan dalam pengelolaannya," ujarnya.

Dia menambahkan, meskipun ekonomi tumbuh relatif tinggi dibandingkan beberapa negara kawasan lainnya, tetapi ukuran ketimpangan pendapatan (gini ratio) turut meningkat, bahkan mencapai angka 0,41 atau tertinggi dalam sepanjang sejarah Indonesia.

"Semakin tingginya angka ratio ini semakin memperjelas bahwa kemajuan ekonomi hanya dinikmati segelintitr orang yang memiliki akses kuat terhadap sumber daya, akses terhadap kekuasaan serta akses terhadap modal," terangnya.

BACA JUGA: