JAKARTA - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Rokhmin Dahuri mengatakan urgensi kedaulatan pangan bagi Indonesia.

"Pangan menentukan tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktivitas individu manusia sebagai daya saing dan kemajuan sebuah bangsa," ujar Rokhmin dalam Seminar Nasional dengan Tema "Menjadikan Indonesia sebagai Pemasok Pangan Tropis Dunia tahun 2025 Guna Kemandirian Bangsa Dalam Rangka Ketahanan Nasional" yang diselenggarakan oleh Lemhannas di Jakarta, Selasa (4/12).

Lebih lanjut Rokhmin mengatakan, kekurangan pangan dapat memicu demonstrasi dan gejolak sosial politik yang sering berujung pada tumbangnya rezim pemerintahan. "Bahkan pangan bisa dijadikan sebagai senjata dalam perang antar bangsa," ungkapnya.

Rokhmin menambahkan jumlah penduduk dunia yang terus meningkat akan melipat gandakan kebutuhan pangan, sementara itu lahan pertanian terus menyusut. "Sejak krisis pangan global tahun 2007, banyak negara pengekspor pangan (AS, Kanada, India, Cina, Thailand dan Australia) mulai membatasi ekspornya demi untuk ketahanan pangan di negerinya masing-masing," katanya.

Dengan luas lahan darat dan lautnya, tambah Rokhmin, Indonesia berpotensi untuk daulat pangan dan sebagai produsen pangan tropis dunia.

BACA JUGA: