Jakarta - Pusat kuliner Food Park di Perumahan Taman Kedoya Baru, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dibongkar. Di tempat tersebut terdapat 40 lapak dan telah berlangsung sejak 2006.

Pembongkaran dilakukan 200 petugas gabungan Satpol PP, TNI, Polri, serta tukang las. Banyaknya petugas yang dilibatkan untuk mengantisipasi bentrokan mengingat pekerja di tempat tersebut jumlahnya juga tak kalah banyak. Bahkan petugas juga menyiagakan dua ambulans di lokasi pembongkaran. Namun kekhawatiran tersebut tidak terjadi, dan pembongkaran juga berlangsung cukup lancar.

Kasatpol PP Jakarta Barat, Jurnalis, mengungkapkan pembongkaran lokasi usaha makanan dan minuman yang menempati Kavling Blok C-8 No 1, RW 04, dengan luas 1.500 meter persegi, dilakukan karena tempat itu menyalahi peruntukannya sebagai kawasan rumah tinggal, tetapi oleh pemilik dijadikan tempat usaha.

Selain itu tempat itu juga tidak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Undang-Undang Gangguan (UUG) hingga berdampak pada keresahan warga perumahan.

“Sebenarnya sesuai instruksi walikota, lokasi tersebut sudah lama akan kami tertibkan dan sudah beberapa kali kami kirimkan surat edaran pada pemilik lahan tersebut untuk membongkar usahanya sendiri. Namun karena tetap membandel, terpaksa kami tertibkan secara paksa,” ungkap Jurnalis, tulis laman beritajakarta.com, Rabu (27/7).

Yeni (45) pemilik lapak berukuran 1x3 meter yang berdagang steak di lokasi Food Park hanya bisa pasrah melihat tempat usahanya dibongkar. Namun ia dan pemilik lapak lainnya akan meminta pengelola untuk mengembalikan uang deposit para pedagang yang besarnya mulai dari Rp 1,5 sampai Rp 3 juta sesuai ukuran lapak untuk pembayaran sewa lapak dan tenda yang katanya akan dikembalikan secara utuh bila sudah setahun berdagang.

“Saya baru dagang selama tujuh bulan. Artinya saya belum setahun berdagang jadi uang deposit saya Rp3 juta harus dikembalikan. Sedangkan setiap bulan saya dikenakan retribusi Rp1,5 juta. Tapi bila tidak dikembalikan kami dan teman-teman akan menuntut pengelola karena kami tidak dikasih tahu oleh pengelola kalau ternyata tempat yang kami pakai ternyata bermasalah,” tandasnya.

(feb)

BACA JUGA: