JAKARTA, GRESNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri kini tengah menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter militer Pakistan yang menewaskan enam orang termasuk istri Duta Besar RI untuk Pakistan Heri Listyawati Burhan, Jumat (8/5).

"Kemlu masih dalam tahap meminta keterangan dari pemerintah Pakistan. Kasusnya sedang didalami," kata Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir atau akrab disapa Tata dihubungi Gresnews.com, Sabtu (9/5).

Saat dikonfirmasi soal keterlibatan Taliban dalam insiden tersebut, Tata enggan memberikan keterangan pasti. Ia menegaskan, saat ini pihak Kemlu masih dalam tahap investigasi.

Namun, Tata mengatakan hingga saat ini belum ditemukan keterlibatan Taliban dalam kecelakaan ini. Pasalnya, daerah tempat jatuhnya helikopter aman dan clear dari kamp-kamp taliban.

Seperti dilansir KBRI Islamabad, Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad turut menjadi korban kecelakaan. Namun, istri Heri dinyatakan tewas dalam kecelakaan jatuhnya helikopter tersebut. Saat ini, dikonfirmasi KBRI setempat, secara intensif berkoordinasi untuk upaya pemulangan jenazah Ibu Dubes maupun penanganan luka-luka Duta Besar.

Keterlibatan Taliban kini ikut disorot pasca munculnya pengakuan insiden kecelakan tersebut akibat penyerangan. Namun, hal tersebut dibantah Juru Bicara Militer Pakistan Asim Bajwal. Ia menegaskan, helikopter jatuh akibat kendala teknis mesin.

"Klaim Taliban tidak benar. Kecelakaan pesawat merupakan faktor teknis," kata Asim Bajwal.

Diketahui, tipe Helikopter yang mengalami insiden itu adalah MI-17 yang merupakan transporasti militer buatan Rusia dengan daya angkut 32 orang.

Titik jatuh helikopter berada di Lembah Naltar, Gilgit-Baltistan atau sekitar 300 kilometer sebelah utara Islamabad.

Sesuai informasi pihak setempat, terdapat enam orang tewas dalam insiden tersebut diantaranya dua pilot warga negara Pakistan, Dubes Norwegia untuk Pakistan, Leif Larsen, Dubes Filipina untuk Pakistan, Domingo Lucenario, dan istri dari Dubes Malaysia untuk Pakistan, dan juga Hery, istri dari Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad.

BACA JUGA: