JAKARTA, GRESNEWS.COM - Poin utama yang harus diperhatikan dalam memilih calon menteri dalam resuffle kabinet mendatang adalah berdasarkan kinerja, karena berkaitan langsung dengan kapasitas menteri. Namun, tidak hanya itu, faktor kecocokan dan loyalitas menteri pada presiden juga dinilai perlu.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Rokhmin Dahuri mengingatkan bahwa wacana reshuffle kabinet harus sangat hati-hati ditindaklajuti pemerintah. Sebab tidak menutup kemungkinan wacana reshuffle kabinet muncul bukan hanya karena aspirasi publik tapi ditunggangi kepentingan yang ingin masuk ke dalam kabinet.

“Setidaknya ada tiga kriteria menteri yang layak diganti,” ujar Rokhmin dalam diskusi Menanti Sabda Reshuffle di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (9/5).

Menurutnya, kriteria menteri layak diganti diantaranya ketika menteri tidak mampu menyelesaikan masalah internal di sektoralnya sendiri. Lalu menteri tersebut belum bisa menyumbang solusi terhadap permasalahan bangsa. Terakhir, semasa kinerjanya kementerian tersebut malah menciptakan pengangguran.

Sementara Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan dalam me-reshuffle kabinet diperlukan sejumlah pertimbangan. Diantaranya tentunya evaluasi kinerja menjadi poin yang sangat penting karena akan terkait dengan kompetensi dan kapabilitas menteri bersangkutan. Lalu dibutuhkan menteri yang memiliki kemampuan manajerial.

"Ketiga, butuh menteri yang punya leadership yang memadai," ujar Hanta pada kesempatan yang sama.

Selanjutnya, ia menilai menteri harus memiliki kecocokan dengan presiden. Termasuk soal loyalitas menteri pada presiden. Ketika menteri bersangkutan tidak dirasakan cocok dengan presiden apalagi tidak loyal, presiden berhak menggantinya. Adapun dukungan politik dan publik menjadi nilai plus untuk memenuhi kepuasan publik.  

Jika Jokowi ingin mereshuffle maka masih ada yang harus diperhatikan yaitu dibutuhkan program andalan untuk memenuhi harapan publik dan memperbaiki sistem koordinasi. Lalu Jokowi juga harus membenahi program jangka panjang dan menengah, sebab tujuan dari reshuffle adalah meningkatkan kinerja pemerintah.

BACA JUGA: