JAKARTA,GRESNEWS.COM - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan akan mengerahkan 6000 massa untuk mengepung KPU, saat penetapan hasil rekapitulasi hari ini. Menurut Iqbal, pengerahan massa tersebut bertujuan untuk mengawal proses rekapitulasi suara akhir di KPU. "Kawan-kawan buruh akan hadir sekitar 5000-6000 orang di Bundaran HI jam 13.00 WIB. Kemudian bergerak ke KPU," ujar Presiden KSPI Said Iqbal kepada Gresnews.com, Selasa (22/7).

Said mengiyakan, massa yang dibawa kali ini lebih sedikit dari rencana sebelumnya. Pengurangan ini menurut Iqbal karena pihak Kepolisian ikut mengintervensi perusahaan angkutan umum sehingga tidak ada yang berani mengantarkan massa menuju Bundaran HI serta KPU. "Rencananya 10 ribu orang tapi semua PO Bus tidak mau menyewakan busnya diduga karena tekanan pihak Kepolisian," dalihnya.

Said mengatakan pengerahan massa ini dilakukan karena pihaknya mendapat informasi bahwa salah satu pendukung pasangan capres akan mengintervensi proses rekapitulasi ini. Sehingga ia menganggap perlu mengawal KPU agar proses rekapitulasi berjalan maksimal.

"Jangan ada teror dan intimidasi demokrasi terhadap KPU. Karena jauh-jauh hari kubu Jokowi ada pemberitaan sudah menebar ancaman kalau kalah berarti ada kecurangan dan akan rusuh," tambahnya.

Sementara itu,untuk pengamanan pelaksanaan rekapitulasi akhir oleh KPU ini Polri sudah menyiapkan rencana kontigensi untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diperkirakan paska pengumuman Rekapitulasi suara Nasional di KPU, Selasa (22/7). Antara lain dengan rencana penutupan akses masuk ke ibukota.

Titik-titik perbatasan yang menuju Jakarta akan ditutup sehingga Ibukota tidak dipenuhi massa. Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan rencana kontigensi hingga skenario penutupan Jakarta.

"Kita sudah siap, ada rencana yang disiapkan yakni penyekatan di wilayah perbatasan Polda Jabar-Polda Metro Jaya dan Polda Banten-Polda Metro Jaya. Dari arah Banten 3 titik dan 7 titik dari arah Bandung," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/7/2014)

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pihaknya akan menurunkan pasukan gabungan sebanyak 3421 personil kepolisian untuk menjaga proses rekapitulasi suara di KPU. Ribuan personil tersebut merupakan pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, serta aparat TNI.

Personil gabungan tersebut dibagi pada beberapa titik baik di dalam, maupun di sekitar kantor KPU. Hal itu menurutnya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan ketika terjadi proses rekapitulasi suara pilpres di KPU.

"Jumlah pengamanan 3421 personil. Ring 1 adalah Ruang Rapat Pleno KPU, Ring (steril) 2 adalah Halaman KPU, Ring 3 adalah jalanan disekitar KPU dan Ring 4 adalah pengaturan akses jalan menuju KPU," ujar Kombes Pol Rikwanto melalui pesan singkatnya kepada gresnews.com, Senin (21/7).

BACA JUGA: