GRESNEWS.COM - Seperti janjinya tahun lalu, Jokowi membuka pendaftaran lelang Lurah dan Camat awal April ini. Dia membuktikan, Jakarta memang pionir dan barometer terciptanya pemerintah daerah yang bersih dan transparan.

Ide awal lelang jabatan Lurah dan Camat ini untuk membangun transparansi dalam penentuan jabatan, sekaligus menjaring sumber daya manusia agar sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Jadi, layak-tidaknya seorang memangku jabatan tidak ditentukan oleh suka atau tidak suka, tapi rekam jejak dan visi misinya.

Terobosan Jokowi ini mendapat apresiasi, sokongan, dan bantuan langsung dari Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Wamen PAN) Eko Prasodjo. Eko menjamin, proses lelang akan berlangsung bersih, tidak bermuatan politik, dan tidak mahal. "Tidak tertutup, tidak ada kepentingan-kepentingan politik, tidak ada kekerabatan segala macam, jadi fair dan objektif," jelas Eko di Gedung Balai Kota, Kamis (21/3) lalu.

Eko menambahkan, panitia seleksi lelang jabatan ini terdiri atas lima unsur. Pertama, instansi yang bersangkutan, instansi yang terkait, perguruan tinggi, praktisi, dan terakhir akademisi atau konsultan. Untuk upah panitia seleksi, Eko mengatakan hal itu sudah ditanggung oleh APBN. "Saya pikir biayanya tidak mahal. Panitianya semua sudah dibayar dari uang negara," paparnya.

Untuk sementara, bilang Joko Widodo, prioritas lelang kali ini untuk jabatan Lurah dan Camat yang kosong. "Masih diproses terus di web kita. Pertengahan bulan ini mungkin tahu berapa yang sudah daftar. Tapi memang kita prioritaskan untuk posisi Lurah dan Camat yang kosong. Kira-kira awal Juni rampung untuk semua (Lurah dan Camat se-DKI)," ujar Jokowi kepada wartawan, di Balaikota Jakarta, Selasa (2/4).

Selain jabatan kosong, Jokowi mempertimbangkan calon yang sudah memiliki pengalaman. Ia juga berjanji akan mengevaluasi setiap proses lelang, agar setiap saat bisa terus diperbaiki. Itu makanya Pemprov Jakarta menggandeng sejumlah pihak untuk mengawal proses lelang, mulai akademisi, masyarakat, swasta, hingga aparat Kepolisian.

Untuk saat ini, posisi Camat yang kosong ada di Ciracas, Setiabudi, dan Pesanggrahan. Sedangkan posisi Lurah yang kosong antara lain di Cikini, Tanjung Priok, Angke, Pejagalan, Kebon Jeruk, Mangga Besar, Ciganjur, Kota Bambu Selatan, Melawai, dan Petukangan Selatan.

Kala peserta lelang mendaftar dengan ceria, inkumben Lurah atau Camat pasti mpot-mpotan (deg-degan). Pasalnya, Lurah atau Camat yang sedang menjabat diwajibkan mendaftar dan ikut lelang juga. Jika tidak ikut lelang, berarti mereka melepaskan jabatannya dengan sukarela alias pasrah.

Jokowi akan menapaki langkah berikutnya, jika lelang Lurah dan Camat ini sukses. Yakni lelang jabatan Walikota. Jadi, berdoa saja karier mantan Walikota Solo ini terus melesat, agar bisa melelang jabatan Menteri ketika terpilih jadi Presiden. Agar Menteri tak lagi jadi jabatan politis.

Syarat ikut serta dalam lelang:

1. Peserta berstatus Pegawai Negeri Sipil Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
2. Usia peserta maksimal 52 tahun.
3. Berpendidikan minimal Strata 1 (S1).
4. Untuk jabatan camat, berpangkat minimal III/d serta menduduki jabatan Eselon IVa atau Eselon IIIb, kecuali yang menduduki jabatan fungsional.
5. Untuk jabatan lurah, harus berpangkat terendah III/c dan paling tinggi III/d.
6. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin, tidak berstatus sebagai tersangka, dan bebas narkoba.

Catatan Penting:
1. Pendaftar tidak dibebankan biaya sepeser pun.
2. Camat dan Lurah definitif yang tidak mendaftar atau mengikuti seleksi dianggap mengundurkan diri dari jabatan struktural.
3. Pendaftaran online dibuka antara 8 April hingga 22 April 2013.
4. Silakan masuk ke www.jakarta.go.id dan www.bkddki.jakarta.go.id. (GN-02)

BACA JUGA: