Jakarta - Reformasi yang sudah berjalan 13 tahun ternyata belum berhasil dan belum melahirkan figur pemimpin muda.

"Ini bisa dibuktikan bahwa masih tingginya elektabilitas figur lama yang muncul sejak sebelum era reformasi. Hal ini menunjukkan reformasi belum mampu mereproduksi tokoh yang diharapkan oleh masyarakat," kata Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/10).

Namun harus diakui, survei persepsi ini sekaligus menunjukkan bahwa ketokohan tidak bisa dibangun secara instan. "Ternyata perlu waktu untuk uji konsistensi kapasitas kepemimpinan," tambah Ketua Komisi IV DPR RI itu.

Munculnya nama Aburizal Bakrie dan Megawati Soekarnoputri adalah realitas yang tak terbantahkan dalam persepsi masyarakat kita. "Jika tren ini berlanjut, maka 2014 kita belum bisa berharap munculnya tokoh baru, meski PPP meyakini akan menjadi periode terakhir kiprah politisi era reformasi," ungkap Romi, sapaan karib Romahurmuziy.

Bagi PPP, imbuh Romi, soal usia bukan merupakan concern.

"Karena yang lebih dibutuhkan bangsa ini ke depan adalah pemimpin yang berani, decisive, berpola pikir entrepreneurial governance, dan memiliki pola berpikir out of the box," kata Romi.

BACA JUGA: