Mantan Wakasad: Visi reformasi langgar prinsip demokrasi
Jakarta - Mantan Wakasad Letjen Purnawirawan Kiki Syahnakri, menilai visi demokarasi di era reformasi sekarang ini ternyata malah melanggar prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri. Telah terjadi pemaksaan sistem demokrasi liberal secara luas dan instan. Selain itu, banyak kalangan aktivis serta yang merasa dirinya tokoh reformasi menganggap demokrasi hanya sebagai tujuan semata.
"Amandemen UUD45 sebanyak empat kali telah berubah platform kenegaraan, kita secara total dan mendasar. Sistem demokrasi menjadi sangat liberal bahkan lebih liberal dari Amerika," kata Kiki, dalam Jusai menghadiri diskusi "Indonesia Ke Depan Masih Ada Harapan" di Forum Komunikasi Purnawirawan dan Polri di Mess BA/TA Mabes AD, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat. Selasa (13/9)
Menurut Kiki, jiwa liberalisme serta pola individualisme telah menghilangkan ciri kekeluargaan dan gotong royong, mekanisme perwakilan diharamkan karena keterpilihan dianggap lebih demokrasi. "Kita mengabaikan penegasan Bung Hatta bahwa prinsip demokrasi adalah keterwakilan dengan mendepankan egalitarianisme, bukan keterpilihan," tutur Kiki
Kiki menjelaksan praktek demokrasi liberal yang mengutamakan keterpilihan justru membunuh prinsip egaliter dan keterwakilan itu. "Keterwakilan merupakan perekat bagi masyarakat, bangsa yang serba majemuk seperti Indonesia," tandas Kiki.
- Kasus Penembakan Polisi Koboi Tanda Kegagalan Reformasi Polri
- Reformasi Sisakan Persoalan Hukum dan Hubungan Militer Sipil
- Tantangan Menuntaskan Program Reformasi
- Janji Reformasi Birokrasi Jokowi Perlu Dikawal
- FOTO: Relawan Jokowi Peringati 17 Tahun Reformasi
- Kewenangan Tim Tata Kelola Migas Tidak Cukup untuk Benahi Migas
- Wakil Menteri Pimpin Reformasi Birokrasi di Kementeriannya