JAKARTA, GRESNEWS.COM - Sebagai tetangga, Malaysia bisa jadi merupakan tetangga yang angkuh, tak peduli, sekaligus juga kurang ajar. Bagaimana tidak? Bertahun-tahun hidup berdampingan dengan Indonesia di kawasan ASEAN, tidak mungkin Malaysia tidak mengetahui bahwa bendera kebangsaan Indonesia adalah Sang Merah Putih.

Karena itu, tak masuk akal jika tidak ada unsur kesengajaan dalam pemuatan bendera RI secara terbalik menjadi putih-merah, dalam buku panduan SEA Games 2017, yang dibagikan kepada para pejabat yang hadir dalam pembukaan ajang olah raga negara kawasan Asia Tenggara itu, di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8).

Kecaman keras pun berhamburan dari dalam negeri. Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menilai Malaysia secara sengaja melecehkan bendera Indonesia di ajang SEA Games 2017 di Malaysia.

Sebab itu, Hipmi meminta pemerintah memberi peringatan keras kepada Malaysia. "Kelakuan Malaysia di ajang SEA Games dengan melecehkan bendera merah putih sangat sistematis dan terencana. Hipmi meminta Pemerintah melayangkan peringatan keras baik kepada pemerintahnya maupun kepada penyelenggara SEA Games," ujar Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia, dalam siaran pers yang diterima gresnews.com, Senin (21/8).

Bahlil mengatakan, pelecehan terhadap simbol negara Indonesia, Bendera Merah Putih, berlangsung masif, terstruktur, dan terencana. Tak hanya dibuku acara, koran-koran, tetapi juga diberbagai media informasi bendera merah putih dipasang terbalik.

"Dari investigasi yang kita lakukan, sangat sistematis dan bertujuan untuk menjatuhkan harga diri bangsa kita. Ini yang tidak bisa kita terima," papar Bahlil.

Tidak saja untuk menjatuhkan mental kontingen Indonesia, Bahlil mencurigai pelecehan ini bertujuan untuk merendahkan martabat bangsa Indonesia yang akhir-akhir ini mendapat banyak apresiasi dan perhatian dari dunia internasional. "Mereka merasa Indonesia banyak mendapat apresiasi dari dunia internasional, sebab potensi dan arah pembangunan bangsa Indonesia semakin fokus dan mendapat banyak kemajuan," tegas Bahlil.

Bahlil memberi contoh, misalnya di Forum G20, Indonesia ikut menentukan arah kebijakan ekonomi global sebab Indonesia merupakan anggota penting. G20, ujar Bahlil, memiliki nilai strategis karena terdiri dari negara-negara yang menguasai 85% total Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, berkontribusi terhadap 79% perdagangan global, dan memiliki 65% (atau sekitar 2/3) dari jumlah total penduduk dunia. Tak hanya itu, Indonesia merupakan pemilik PDB terbesar Asean serta Kota Jakarta merupakan Ibu Kota Asean.

Bahlil juga mencurigai, pelecehan ini merupakan buntut dari rasa iri negara itu atas pesatnya perkembangan berdemokrasi di Indonesia serta pemberantasan korupsi, gencarnya pembangunan infrastruktur, menguatnya kekuatan sipil serta potensi Indonesia masuk dalam lima besar perekonomian dunia. "Mungkin dia iri, Indonesia banyak kemajuan," ujar Bahlil.

Sebab itu, demi harga diri bangsa, Hipmi meminta pemerintah untuk mendesak pemerintah maaf atas berbagai insiden bendera Merah Putih tersebut. "Bendera itu simbol harga diri bangsa. Malaysia harus minta maaf," ujar Bahlil.

Hal senada juga disampaikan anggota DPR dari Fraksi PKB Yanuar Prihatin. Dia menyayangkan adanya insiden yang harusnya tidak terjadi pada kegiatan olahraga se-Asia Tenggara tersebut. Menurutnya insiden ini harus ditindaklanjuti kedua negara yang sering kali memanas.

"Kejadian ini membuat geram bangsa Indonesia. Karena Bendera Sang Saka merupakan kehormatan bagi seluruh Bangsa Indonesia baik didalam negeri maupun sedang berada di luar negeri," ujar Yanuar dalam siaran pers yang diterima gresnews.com, Senin (21/8).

Ketua DPP PKB ini juga menyambut baik dengan cepatnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi dalam merespon insiden terbaliknya gambar bendera Sang Saka Merah Putih di Buku panduan kegiatan Sea Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. "Saya bangga dengan cepatnya Menpora Imam Nahrowi merespom insiden memalukan yang dilakukan oleh Panitia Sea Games Malaysia," terangnya.

Dirinya berharap agar Pemerintah Malaysia meminta maaf secara resmi dan terbuka agar permasalahan ini tidak terjadi lagi dikarenakan Indonesia dan Malaysia sebagai negara serumpun. "Malaysia tetangga dan sahabat Indonesia, jika hubungan disebabkan dengan hal kecil maka hubungan ekonomi, budaya dan politik akan terganggu," tuturnya.

BLUNDER FATAL - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebut, insiden tersebut merupakan blunder fatal Malaysia selaku tuan rumah Sea Games 2017. "Terbaliknya bendera Indonesia dalam materi pertandingan persahabatan Sea Games adalah kecerobohan yang melukai rasa persahabatan dua negara," ujar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8).

Politikus Golkar ini amat menyayangkan kecerobohan Malaysia yang disebutnya kurang cerdas dalam berdiplomasi. Dalam menjalin hubungan antarnegara, Meutya menjelaskan masing pihak harus paham dan mengerti tentang apa yang mereka perbuat agar tak menyakiti nilai-nilai diplomasi itu sendiri.

"Diplomasi memang kerja sulit karena perlu kecerdasan, ketekunan, serta kewaspadaan/kehati-hatian. Yang terucap, tertulis, tergambar, dalam tugas diplomasi haruslah hasil olahan matang ke semua unsur tersebut," jelas Meutya.

"Siapapun yang memilih menjadi host ajang diplomasi, termasuk diplomasi olahraga dalam skala besar, harus memahami ketiga prinsip diplomasi tersebut. Jika tidak, tak perlu menawarkan diri menjadi host," imbuh mantan jurnalis ini.

Terkait laku lancung Malaysia ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia telah mengambil langkah resmi dengan mengirimkan nota diplomatik ke Malaysia.
"Pertama kita memang sangat menyayangkan kejadian itu dapat terjadi. Saya sudah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Malaysia dan kita juga akan mengirimkan nota diplomatik," kata Retno, di Pusdiklat Kemlu, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Minggu (20/8).

Retno mengatakan belum mengetahui penyebab mengapa bendera Indonesia bisa terbalik. Saat ini ia masih melakukan komunikasi dengan perwakilan RI di Malaysia. "Saya sedang kontak dengan lapangan, sebenarnya penyebabnya apa. Memang sangat disesalkan bahwa kejadian itu terjadi dan Malaysia kan negara tetangga paling dekat dengan kita ya," ujarnya.

Insiden ini membuat masyarakat Indonesia kecewa kepada Malaysia selaku tuan rumah SEA Games 2017. Pasalnya mereka bukan pertama kalinya menyelenggarakan event olahraga bertaraf internasional.

MINTA MAAF - Pemerintah Malaysia sendiri akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia terkait tragedi terbaliknya warna bendera Indonesia pada majalah souvenir spesial di pembukaan SEA Games 2017. Permintaan maaf itu disampaikan melalui Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin usai melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawian di Hotel Shangrilla, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8) siang.

Pertemuan itu dilakukan Khairy terkait dengan kesalahan yang dibuat tuan rumah (Malaysia) dalam percetakan buku cendera mata yang diedarkan ke tamu kehormatan, Sabtu (19/8) malam. Dalam percetakan buku itu ada kesalahan besar percetakan bendera Indonesia yang dicetak terbalik.

"Ini suatu kesalahan yang besar, dan saya sebagai pihak tuan rumah telah memohon maaf kepada pak Imam selaku Menpora dan memohon maaf pada seluruh rakyat Indonesia," kata Khairy.

Menteri Belia dan Sukan Malaysia itu menegaskan, kasus kesalahan cetak bendera Merah Putih ini tidak disengaja, tetapi lebih karena kelalalaian yang besar hingga merusak image Indonesia. "Untuk makluman saya telah memerintahkan supaya semua buku tak diedarkan lagi, dan satu percetakan baru dibuat untuk dibetulkan dan akan dikirim kembali ke tamu negara yang hadir di acara pembukaan," tambah Khairy.

Permohonan maaf resmi, lanjut Khairy, akan dikeluarkan dari kerajaan Malaysia, termasuk permohonan resmi dirinya kepada Menpora Imam Nahrawi secara lisan dan tertulis. "Atas semangat setia kawan dan serumpun, permohonan maaf dapat dipertimbangkan oleh masyarakat dan kita bisa terus membina hubungan yang baik antar kedua negara, dan tanggung jawab kita memastikan selama Sea Games kita bisa mempererat silaturahmi dan persahabatan Malaysia dan Indonesia," ucap Khairy.

Menpora Imam Nahrawi mengatakan, Menteri Belia dan Sukan Malaysia itu adalah sahabat dekat dirinya, dan selama ini selalu kuat mempererat hubungan kita sesama negara serumpun. "Kita memaklumi momentum SEA Games sebagai wadah mengokohkan persahabatan antar negara-negara Asean," kata Menpora.

Ia memaklumi apa yang disampaikan Khairy, dan akan menyampaikannya ke Presiden Joko Widodo. "Saya berharap hal ini tak terulang karena apapun bendera adalah simbol negara yang harus dihormati dan Sea Games adalah perhelatan yang dijunjung tinggi bersama," tegas Menpora.

Dia berharap, ini harus dijadikan pelajaran penting agar dimasa mendatang tak berulang. "Kita ingin beri yang terbaik, hati harus lapang dan luas apalagi dalam mengukuhkan persahabatan kita,”"sambung Imam.

Secara pribadi Imam mengaku akan memaklumi tetapi sebagai negara dirinya akan menyampaikan apa yang disampaikan Menteri Belia dan Sukan Malaysia itu kepada kami kepada Presiden. "Merah putih sebagai simbol Indonesia harus segera diperbaiki, bahkan media juga dicetak engan dicetak yang sama, semoga tak mengubah sedikitpun persaudaraan Malaysia dan Indonesia," pungkas Imam. (dtc)

 

BACA JUGA: