Dalam penataan kawasan Kompleks Parlemen, DPD meminta membangun gedung baru. Sekjen DPD Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan anggaran untuk gedung DPD mencapai Rp 929 miliar.

"Berdasarkan analisis Ditjen Cipta Karya (Kementerian PUPR, red), kebutuhan biaya untuk pembangunan Gedung DPD adalah sebesar Rp 929.224.000.000," ujar Sudarsono, Rabu (23/8).

Biaya pembangunan tersebut melebihi anggaran DPD pada tahun 2017. Diketahui anggaran DPD tahun 2017 sebesar Rp 900 miliar.

"Ya memang itu melebihi dari anggaran 2017. Makanya itu kan biaya analisis resmi dari PU (Pekerjaan Umum)," kata Sudarsono.

Menurutnya, saat ini tinggal menunggu keputusan pemerintah apakah gedung baru DPD diperlukan. Meski begitu, DPD sudah melakukan kajian soal gedung baru.

"Kita kan dari masa reformasi menumpang. Sekretariat Jenderal DPD RI bersama dengan IAI melakukan analisis kebutuhan gedung DPD RI seluas 70.121 m2," jelasnya.

"Berdasarkan block plan dan sesuai prosedur resmi tanggal 28 Juli 2015, Sekretaris Jenderal DPD RI mengajukan analisis kebutuhan biaya pembangunan gedung DPD RI kepada Dirjen Cipta Karya," imbuh Sudarsono.

Sudarsono menjelaskan, setelah pengajuan tersebut tiga bulan setelahnya keluar hasil analisis biaya. Namun jika dilihat dari pagu indikatif tahun 2018, ia mengatakan terkait pembangunan gedung belum dimasukkan.

"Dalam pagu indikatif 2018 memang belum tercantumkan terkait pembangunan gedung baru DPD. Tapi Ketua DPD (Oesman Sapta Odang) telah bertemu dan mengajukan langsung ke Presiden," lanjutnya.

Sebelumya diberitakan, OSO mengaku telah bertemu dan meminta Presiden Jokowi langsung untuk pembangunan gedung. "Jumlahnya nggak sampai Rp 1 T," ujar OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8). (dtc/mfb)

BACA JUGA: