KETIKA Ukraina dan Polandia bergegas menyiapkan diri sebagai tuan rumah bersama Euro 2012. Juara bertahan Spanyol akan hadir sebagai favorit juara karena mereka menyandingkan dua juara sekaligus saat ini, yakni Euro 2008 lalu dan Piala Dunia 2010. Jika mereka berhasil merebut gelar juara Euro 2012 maka mereka adalah negara pertama di dunia yang mampu melakukannya.

Apakah Spanyol tim tersukses sepanjang era dilangsungkannya kejuaraan sepakbola Euro?

Apabila menggunakan data statistik gol semata maka sepanjang era kejuaraan Euro, Spanyol memasukkan 38 gol, kemasukkan 31 gol. Dan hanya 13 kemenangan. Jelas bukan tim terbaik secara statistik.

Ada dua tim terbaik yang menduduki ranking teratas secara statistik sepanjang sejarah yakni Jerman dan Belanda.

Jerman, yakni gabungan Jerman Barat (1960-1988) dan tim Jerman setelah Jerman Timur ikut bergabung (sejak 1992) mencetak 55 gol memasukkan, 39 gol kebobolan. Selisih +16 gol. Masih kalah dibandingkan Belanda yang mengukir 55 vs 32 atau +23. Namun Jerman mencetak lebih banyak kemenangan, 19 berbanding 17 milik Belanda.

Fakta menarik
Bagaimana dengan fakta menarik di balik Euro 2012? Laman euro-2012news.com melansir fakta-fakta tersebut di bawah ini.

1. Kompetisi bola Eropa dengan nama resmi 2012 UEFA European Football Championship, untuk pertama kali digelar di Eropa timur.

2. Piala Euro 2012 terbuat dari perak murni yang harganya sekitar 20 ribu euro, ukuran tinggi 60 cm dan berat 8 kg.

3. Satu bulan sebelum Euro 2012, UEFA menyewa delapan stadion dan harus menyewa kepada pemilik stadion.

4. Stadion terbesar berada di Kiev, Ukraina dengan daya tampung 70 ribu penonton di National Sports Complex “Olympic” in Kyiv. Sementara stadion terkecil di Lviv yang hanya mampu menampung 34 ribu penonton. Polandia menyodorkan stadion National Stadium di Warsawa berkapasitas 55 ribu penonton dan stadion di Wroclaw hanya mampu menampung 42 ribu penonton.

5. Estimasi lebih dari 1,5 juta penonton datang dari seluruh Eropa berkumpul di Euro 2012 dan 150 juta penonton akan menikmatinya melalui layar kaca.

Fakta unik sejarah Euro
Berikut ini beberapa fakta unik di balik kompetisi sepak bola Eropa.

1. Denmark yang beruntung
Denmark maju ke Euro 1992 lantaran Yugoslavia dicoret dari kompetisi akibat perang saudara di kawasan Balkan. Padahal saat itu, hampir seluruh pemainnya bersiap menjalani liburan musim panas, sampai mereka mendapat kejutan untuk turut berlaga. Situasi dadakan tersebut memaksa pelatih dan ofisial mengizinkan mereka membawa para istri dan kekasih, serta diperbolehkan mengonsumsi bir. Pada akhir turnamen mereka meminum sampanye, karena mereka berhak mengangkat trofi.

2. Kejutan Luksemburg
Negara kecil Luksemburg kerap menjadi bulan-bulanan di antara timnas Eropa, namun negeri ini berhasil menikmati momen langka untuk menjadi sorotan pada kejuaraan 1964.

Menyingkirkan Belanda pada babak 16 besar, mereka hampir menembus final di Spanyol - saat itu hanya empat tim yang bermain di putaran final - namun Luxemburg kalah 0-1 dari Denmark di pertandingan ulangan perempat final, setelah dua pertandingan pertama berakhir dengan skor agregat 5-5.

Turki tahan banting
Spanyol juara Euro 2008, tapi Turki layak mendapatkannya sebagai timnas paling tangguh, karena memiliki reputasi sebagai ahlinya mencetak gol di menit-menit terakhir.

Mereka mengalahkan Swiss di menit kedua tambahan waktu pada pertandingan fase grup, dan kemudian mencetak gol pada menit ke-87 dan 89, untuk bangkit dari ketertinggalan dan mengalahkan Ceko dengan skor 3-2 di pertandingan fase grup lainnya.

Saat menghadapi Kroasia di perempat final, mereka menolak untuk menyerah meski tertinggal satu gol di masa tambahan waktu, dan menyamakan kedudukan di menit kedua tambahan waktu. Mereka kemudian menang adu penalti dengan skor 3-1.

Namun meski mampu menyamakan kedudukan di menit ke-86 untuk membuat skor menjadi imbang 2-2 melawan Jerman di semifinal, mereka kemudian kalah 2-3 saat lawan mereka mencetak gol kemenangan di menit terakhir.

Yugoslavia ´dikutuk´
Di Eropa, negeri ini dikenal banyak mencetak pemain kelas dunia tapi kelebihan tersebut tidak lantas memberi Yugoslavia kesempatan menggapai prestasi juara Euro.

Yugoslavia kalah pada dua final - 1-2 dari Uni Soviet setelah perpanjangan waktu pada 1960, dan kemudian 0-2 dari Italia pada pertandingan ulangan, setelah laga pertama berakhir dengan skor imbang 1-1 pada Euro 1968.

Setelah itu, terpisah dari dicoretnya mereka pada 1992 karena Yugoslavia dilanda perang, selama 32 tahun bermain sebagai sebuah negara di Euro, mereka hanya mencatatkan satu kemenangan 1-0 melawan Norwegia pada 2000.

Yugoslavia juga menggenggam rekor yang tidak diinginkan, dengan kalah 0-5 dari Denmark pada fase grup Euro 1984, dan dihancurkan Belanda 1-6 pada 2000.

Italia menang lotre
Keberuntungan menjadi milik Italia pada Euro 1968, di mana mereka mencapai final karena memilih sisi koin yang pas pada laga semifinal dengan Uni Soviet yang berakhir imbang 0-0.

Intervensi diktator Spanyol
Politik ternyata mampu ´merambah´ ke dunia olahraga. Hal itu terjadi pada Euro 1960 ketika diktator fasis Spanyol, Francisco Franco, menolak mengizinkan Timnas Spanyol bermain melawan Uni Soviet yang berpaham komunis pada perempat final, sehingga Soviet berhak melaju ke semifinal.

Kejadian serupa tidak terulang empat tahun kemudian, di mana kedua negara tersebut berhasil melaju ke final, dan Spanyol menang 2-1 di Madrid.

Adu penalti
Jerman dikenal memiliki mental bagus terhadap adu penalti, dan mereka hanya kalah satu kali dari enam kesempatan di Euro dan Piala Dunia.

Kejadian ini terjadi pada final Euro 1976 melawan Cekoslovakia, setelah pertandingan berakhir imbang 2-2.

Uli Hoeness gagal memasukkan penalti, dan kemenangan Ceko dikunci oleh Antonin Panenka, yang menendang bola ke bagian tengah gawang, sedangkan Sepp Maier bergerak ke kiri.

Hattrick fantastik
Tujuh pemain telah membukukan hatrik di putaran final Euro, dengan presiden UEFA, Michel Platini berada di posisi teratas, dengan dua treble sempurnanya (satu gol dari sundulan, dan dua gol dari dua kaki yang berbeda) pada Euro 1984 melawan Belgia dan Yugoslavia.

Sosok lain adalah David Villa (Spanyol), Patrick Kluivert (Belanda), Sergio Conceicao (Portugal), Marco van Basten (Belanda), Klaus Allofs (Jerman), dan Dieter Mueller (Jerman).

Bertemu di awal dan akhir laga
Pada dua kesempatan, terjadi dua tim yang pertama kali bertemu di pertandingan fase grup, dan kembali bertemu di partai final.

Jerman mengalahkan Republik Ceko dengan skor 2-0 pada pertandingan fase grup, sebelum mengalahkan mereka melalui gol emas oleh Oliver Bierhoff pada final Euro 1996.

Yunani menaklukkan tuan rumah Euro 2004, Portugal, dengan skor 2-1 pada pertandingan pembuka grup, dan kemudian menutup kompetisi tersebut dengan skor 1-0 atas lawan yang di partai final.

BACA JUGA: