GRESNEWS.COM - Peristiwa salah tembak bukan hanya terjadi di sini, di negara maju seperti Amerika Serikat pun peristiwa penembakan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap warga sipil masih kerap terjadi.  

Salah seorang anggota kepolisian di Los Angeles dilaporkan telah menembak seorang remaja berumur 15 tahun. Petugas polisi itu menembak karena melihat ada pria di dekat sang remaja membawa pistol, yang belakangan diketahui hanya pistol replika.

Dilansir Reuters, Kamis (12/2), saat ini kepolisian dari divisi pembunuhan tengah melakukan investigasi. Pria yang membawa pistol replika pun tengah diperiksa. "Saat itu, petugas melihat bahwa seseorang tengah menodongkan senjata api ke arah remaja itu," kata pihak kepolisian dalam keterangan resminya.

Petugas kepolisian mengaku telah berkali-kali memerintahkan pria itu untuk menjatuhkan senjatanya. Namun pria itu mengabaikan permintaan petugas, sehingga petugas melepaskan tembakan ke arahnya.

Namun tembakan yang dilepaskan petugas kepolisian itu mengenai punggung remaja 15 tahun yang belum diketahui identitasnya. Sementara itu, pria yang membawa senjata replika malah tidak terkena tembakan. Remaja laki-laki itu langsung dilarikan ke rumah sakit setempat dan petugas segera memberitahu ibu remaja itu.

"Hasil penyelidikan menunjukkan enjata api yang dibawa adalah replika dan saat ini sudah digunakan sebagai barang bukti," ungkap pihak kepolisian.

Petugas kepolisian yang melakukan penembakan itu kini tengah ´dikandangkan´ di kantor. Tidak diizinkan bekerja di lapangan dan harus menjalani penilaian oleh psikolog yang biasa menangani masalah penembakan.

Sebelumnya akhir November tahun lalu seorang polisi di Kota Cleveland, Amerika Serikat, menembak mati bocah pria berusia 12 tahun di sebuah taman bermain karena membawa senjata airsoft atau pistol mainan. Polisi mengira bocah tersebut membawa senjata api berbahaya.

Pihak kepolisian mengatakan seorang petugas melepaskan dua tembakan ke bocah tersebut karena tidak mau menuruti perintah mengangkat tangan. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu sore, 22 November 2014, waktu setempat. Ketika itu, seseorang menelepon polisi untuk melaporkan seseorang yang menakut-nakuti pengunjung taman dengan sebuah pistol.

Namun sang pelapor tidak mengetahui apakah pistol yang digunakan adalah asli atau mainan. Kemudian dua petugas dikirim ke lokasi, namun tidak diberi informasi ihwal keaslian senjata tersebut. Saat berada di lokasi, seorang petugas melepaskan tembakan ke arah bocah tersebut.

Setelah ditembak, bocah yang diketahui bernama Tamir Rice itu segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, sehari kemudian, nyawanya tak tertolong. Belakangan diketahui benda yang dibawa Tamir Rice hanyalah replika pistol semi-otomatis. Indikator pengaman berwarna oranye pada replika itu rupanya telah dicopot.

Wakil Kepala Kepolisian Cleveland Ed Tomba mengatakan bocah tersebut ditembak dua kali karena mencoba menarik pistol dari sabuk celananya. "Anak itu tidak membuat ancaman verbal atau mengacungkan pistol ke arah petugas," kata Tomba, seperti dilansir BBC, Senin, 24 November 2014.

Wartawan BBC di Washington, David Willis, mengatakan penyelidikan kasus tersebut sedang berlangsung dan kedua petugas kini menjalani cuti administratif.

Pengacara keluarga Rice, Timothy Kucharski, mengatakan kepada BBC akan melakukan penyelidikan tersendiri, sejalan dengan penyelidikan yang dilakukan polisi. Penyelidikan itu bertujuan mencari kebenaran yang sesungguhnya. "Jika pada kenyataan sebenarnya kami menemukan hak-hak Tamir telah dilanggar, kami akan melanjutkannya dengan gugatan perdata terhadap polisi," ujarnya. (dtc/berbagai sumber)

BACA JUGA: