Bangkok - Militer Thailand menghormati kemenangan telak partai oposisi, Puea Thai Party (PTP) dan Yingluck Shinawatra, 44, bakal menjadi perdana menteri wanita pertama Thailand setelah membentuk koalisi bersama empat partai kecil yang mendukung meraih kekuasaan dari Abhisit Vejjajiva dari Partai Demokrat.

"Saya telah berbicara dengan pemimpin militer Thailand. Militer memberi peluang bagi politisi untuk bekerja. Militer tidak akan terlibat," kata Jenderal Prawit Wongsuwon seperti dikutip channelnewsasia.com, Senin (4/7).

Yingluck tak lain adalah adik PM Thaksin Shinawatra yang buron ke luar negeri setelah militer melakukan kudeta pada 2006.

Menyikapi kemenangan adiknya, Thaksin dari pengasingannya di Dubai berjanji tidak akan membalas dendam atas atas kudeta militer pada 2006 maupun tindakan keras militer memberangus pendukungnya, Baju Merah, di Bangkok tahun lalu yang merenggut 90 nyawa.

Partai PTP yang dipimpin Thaksin dari pengasingan di Dubai meraih 265 kursi dari 500 kursi di majelis rendah (parlemen) seperti dinyatakan komisi pemilihan umum Thailand.

Jumlah kursi tersebut melampaui perolehan Partai Demokrat yang mengusung Abhisit Vejjajiva yang hanya meraih 159 kursi parlemen dan segera mengaku kalah, dan menyatakan siap mundur setelah 2,5 tahun berkuasa. Abhisit pun mundur sebagai pemimpin Partai Demokrat Thailand.

Setelah dinyatakan menang, PTP pun merangkul lima partai koalisi di parlemen sehingga menguasai 299 kursi dari 500 kursi parlemen.

Menyikapi kemenangan saudarinya, Thaksin segera menyatakan tidak berencana kembali ke negerinya dari pengasingan. "Saya sudah terlalu lama berkecimpung di partai. Ini bukan prioritas."

(Mac)

BACA JUGA: