JAKARTA - Polda Metro Jaya menembak Rudi, pelaku utama wartawan TVRI karena mencoba melarikan diri saat menggeledah kosan temannya di Bekasi Kranggan. Rudi memanfaatkan kelengahan petugas yang sedang melakukan penggeledahan untuk melarikan diri.

"Saat petugas menggeledah kosan RN, Rudi mencoba kabur, petugas tindak tegas," kata Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum (Kasat Jatanras Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/11). "Petugas memberi tembakan peringatan sebanyak tiga kali, tapi tersangka tak hiraukan sehingga dilumpuhkan mengenai punggung sebelah kiri dan terjatuh. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk perawatan namun di tengah perjalanan meninggal dunia."

Dia menjelaskan, penyidik melakukan pengembangan terhadap Rudi guna mencari barang bukti alat kejahatan di kos-kosan tersangka RN di Jalan Raya Hankam, Kranggan, Bekasi. Sebab, saat Rudi ditangkap di Lampung tidak ditemukan barang bukti. "Tersangka RN tidak ada di tempat, tapi saat digeledah kosannya ditemukan barang bukti berupa satu buah senjata api jenis FN berikut magazen berisi delapan butir peluru, beberapa lembar plat nomor kendaraan motor, tiga kunci letter ´T´ dan satu golok. Untuk RN sedang dikejar," jelasnya kepada wartawan.

Sebelumnya, rekan RD yaitu HY juga ditangkap pada 27 Mei 2012. HY berperan sebagai pembonceng saat kejadian. Sedangkan Rudi ditangkap pada Selasa (20/11) dinihari.

Seperti diberitakan sebelumnya, Djuli Elfano tewas ditembak perampok di depan rumahnya di Villa Bintaro Indah, Jombang, Tangerang, Sabtu (17/3) sekitar pukul 13.30 WIB. Djuli ditembak setelah memergoki dua pria hendak membawa sepeda motornya yang terparkir di depan rumah. Pelaku yang panik karena terpergok lantas melepaskan tembakan ke bagian dada kiri dan menyerempet ke ketiak kanan Djuli. Djuli roboh seketika. Walaupun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Djuli tidak tertolong lagi. Sementara itu, dua pelaku melarikan diri meski gagal membawa sepeda motor.

BACA JUGA: